Breaking News

PSSI Janji Bawa Kabar Gembira Soal Naturalisasi Pemain Timnas, Yuk Kenalan Dulu dengan 3 Pemain Bola Ganteng Ini

Jordi Amat dan Sandy Walsh dalam proses naturalisasi untuk memperkuat Timnas Indonesia. Foto: Istimewa/ Net

WELFARE.id-Jelang HUT ke-77 RI, anggota Exco PSSI, Hasani Abdulgani memberi sinyal akan ada kabar baik untuk timnas sepakbola Indonesia. Hasani mengatakan, proses naturalisasi Sandy Walsh Cs akan segera menuju final penetapan, dalam waktu dekat.

Proses naturalisasi tiga pemain keturunan Indonesia, Shandy Walsh, Jordi Amat, dan Shayne Pattynama memang belum juga rampung. Proses ketiganya masih mentok di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) yang sedang masa reses. 

Namun kini, kabar baik menyambangi proses naturilsasi ketiganya. Melalui sosial media pribadinya, Hasani mengatakan, bahwa sudah ada kabar baik terkait perkembangan proses naturalisasi ketiganya. 

Bahkan, ia menjanjikan, kabar gembira untuk ketiganya akan tiba pada 22 Agustus 2022 nanti. "Mudah-mudahan 22 Agustus mendatang ada kabar gembira dari Senayan," tulisnya, dikutip Jumat (12/8/2022).

Hasani pun berharap, baik Sandy Walsh, Jordi Amat, dan Shayne Pattynama bisa segera membela Timnas Indonesia. Yuk, kenalan lebih dekat dengan ketiganya:

1. Jordi Amat

Jordi Amat pemain berdarah Indonesia keturunan Raja Siau merasakan kerasnya persaingan di Liga Inggris dan Liga Spanyol. Nenek Jordi berdarah Makassar.

Nenek Jordi Amat memiliki ayah yang berasal dari Siau, Sulawesi Utara. Ayahnya adalah Manalang Doelag Kansil atau lebih dikenal dengan M.D Kansil. M.D Kansil adalah Raja Siau yang berkuasa dari tahun 1895 hingga 1909. 

Dengan memiliki darah Indonesia, Jordi Amat memiliki peluang untuk membela timnas Indonesia. Apalagi pengalaman karier sepak bolanya menjadikannya salah satu calon pemain naturalisasi terbaik yang pernah ada.

Karier Jordi Amat bisa dibilang sangat bagus untuk ukuran timnas Indonesia. Bahkan, bisa dibilang pengalaman dan skill Jordi Amat adalah yang terbaik. 

Jordi Amat pernah bermain di liga-liga top Eropa seperti Liga Inggris dan Liga Spanyol. Pemain yang kini membela klub dari Belgia, KAS Eupen ini mengawali karier junior di Espanyol. 

Jordi dipromosikan ke tim senior Espanyol tahun 2010 di usia 18 tahun. Ia tampil apik dan menjadi salah satu anak kesayangan Mauricio Pochettino yang saat itu masih melatih Espanyol.

Jordi Amat kemudian pindah ke Rayo Vallecano di tahun 2012 dengan status pinjaman selama satu musim. Setelah satu musim bersama Rayo Vallecano, Jordi bergabung dengan Swansea City dengan nilai transfer Rp50 miliar. 

Dia bermain gemilang di Swansea City selama 4 musim hingga tahun 2017. Setelah dari Swansea, Jordi Amat bergabung dengan Real Betis di tahun 2017 dengan status pinjaman. 

Dia bermain satu musim di Real Betis dan setelah itu pindah ke Rayo Vallecano dengan nilai transfer Rp17 Miliar. Pada 2019, Jordi pindah ke KAS Eupen dengan status pinjaman. 

Dia bermain apik selama di KAS Eupen sehingga membuat manajemen KAS Eupene membeli Jordi Amat dari Rayo Vallecano dengan nilai transfer sebesar Rp17 miliar. Sejak saat itu, Jordi Amat menjadi andalan KAS Eupen hingga saat ini. 

Di level junior, Jordi Amat memiliki prestasi yang bisa dibilang cukup bagus. Jordi Amat adalah penggawa timnas Spanyol U-17 dan bermain di Pialai Dunia U-17 di tahun 2009. Jordi Amat bermain setim dengan Koke (Atletico Madrid), Iker Munianin (Athletic Bilbao), Sergi Roberto (Barcelona), Isco (Real Madrid), dan Alvaro Morata (Juventus). 

Jordi Amat membawa Spanyol sampai semifinal Piala Dunia U-17 2009. Spanyol U-17 pun harus puas mendapatkan peringkat ketiga di turnamen tersebut. 

2. Sandy Walsh

Sandy Walsh merupakan pemain dengan posisi bek kanan di salah satu klub Liga Belgia, KV Mechelen. Ia bukanlah penghangat di klub yang bermain di kasta tertinggi Belgia tersebut. 

Sejauh ini, dia sudah mencicipi 14 pertandingan dengan dua gol dan tiga assist di Liga Pro Belgia. Dalam wawancara di akun YouTube Bayu Eka Sari, Sandy Walsh mengaku memiliki garis keturunan Indonesia dari kakek-nenek sang ibu.

"Secara resmi yang memiliki keturunan langsung dari Indonesia adalah kakek-nenek dari ibu," ujarnya. Kakeknya lahir di Surabaya dan nenek di Purworejo. 

"Mereka bertemu dan akhirnya pindah ke Belanda," imbuhnya. Darah Indonesia mengalir dari sang ibu, Brigitta Portier, yang keturunan Jawa. 

Sementara itu, ayah Sandy, Gary Walsh, dilahirkan dari orang tua Irlandia dan Swiss. Bagi pemain kelahiran 14 Maret 1995 itu, bergabung dengan timnas bukanlah tujuan utama. 

"Bukan soal timnas, saya juga cinta negaranya. Saya sudah berkunjung ke sana 2-3 kali. Dan setiap kali saya ke sini, saya merasa ingin di Indonesia, bukan di sini (Eropa)," jelas dia di akun YouTube Bayu Eka Sari.

"Karena setiap kali saya di Indonesia, saya merasa bahagia cuacanya juga bagus. Jadi bukan soal timnas, timnas adalah bonus," akunya.

Ia pun yakin ingin menjadi Warga Negara Indonesia bukan karena uang. "Memang saya bermain sepak bola karena uang, tapi untuk tim nasional beda cerita. Sebuah kebanggaan kalau bisa bermain untuk timnas (Indonesia)," ucapnya.

3. Shayne Pattynama 

Shayne Elian Jay Pattynama dapat bermain di dua posisi yaitu bek kiri dan juga dapat bermain sebagai gelandang tengah. Ia mengawali karirnya pada 21 Agustus 2017 dengan membela Jong Utrecht atau klub FC Utrecht U-19 dan U-21 melawan FC Oss di Eerste Divisie kompetisi sepak bola divisi kedua tertinggi di Belanda.

Pada 11 Februari 2019 Shayne Pattynama mencetak gol pertama dan menjadi gol terakhirnya untuk klub Jong Utrecht atau klub FC Utrecht U-19 dan U-21 karena setelah itu ia pindah klub. Setelah bermain dua musim untuk Jong Utrecht atau klub FC Utrecht U-19 dan U-21, ia pindah ke klub rivalnya yaitu SC Telstar pada musim panas dan membuat debutnya pada 18 Oktober 2019.

Ia bermain untuk melawan Almere City, kemudian pada 18 Januari 2022 Shayne Pattynama mencetak gol pertamanya melawan klub Excelsior Rotterdam dengan hasil imbang 3-3 di Stadion Van Donge dan De Roo.

Saat membela klub SC Telstar Shayne Pattynama bermain sebanyak 45 dan mencetak 5 gol di liga. Ia juga bermain membela klub SC Telstar dan mencatat 3 penampilan selama berseragam klub tersebut.

Setelah dua musim membela SC Telstar, Shayne Pattynama diminati oleh klub Viking FK dan didatangkan pada 16 Maret 2021 dan mengikuti latihan mulai dari tanggal 1 April. Shayne Pattynama sudah bermain sebanyak 24 kali untuk membela klub Viking FK pada musim pertamanya dan mencetak 2 gol di Eliteserien kompetisi liga sepak bola tertinggi di Norwegia dan untuk ajang cup liga Norwegia tersebut ia mencatatkan 2 kali bermain.

Kemudian, pada musim selanjutnya pada tahun 2022, Shayne Pattynama bermain sebanyak 15 kali di Eliteserien dan bermain 3 kali saat bermain di cup liga tersebut. Hingga sekarang Shayne Pattynama masih bermain di klub Viking FK dengan durai 2 tahun mulai dari 1 April 2021 hingga 31 Desember 2023. (tim redaksi)

#jordiamat
#sandywalsh
#shaynepattynama
#pemainnaturalisasi
#berdarahindonesia
#timnassepakbolaindonesia
#sepakbola

Tidak ada komentar