Meski Inflasi Capai 4,5 Persen, BI Belum Mau Naikkan Bunga Acuan
WELFARE.id-Di tengah trend kenaikan suku bunga di berbagai negara tapi hingga kini Bank Indonesia (BI) belum mau buru-buru meningkatkan suku bunga acuannya di Tanah Air.
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengaku belum berencana menyesuaikan suku bunga acuan. Menurutnya juga, meski tren kenaikan suku bunga di berbagai negara tapi BI belum akan berencana menaikan suku bunga.
Apalagi saat ini pemulihan ekonomi masyarakat dampak COVID-19 masih digenjot di Indonesia. Subsidi masih banyak diberikan dan berbagai kebijakan pengendalian harga pangan juga dilakukan oleh pemerintah.
"Menurut kami juga sementara ini belum perlu untuk menaikkan suku bunga. Tadi ada subsidi, pengendalian pangan, sehingga dari sisi kebijakan suku bunga tidak harus buru-buru untuk menaikkan suku bunga, sehingga bisa jaga stabilitas dan mendorong pertumbuhan ekonomi," ujar Perry dalam konferensi pers virtual usai menghadiri Rakornas Pengendalian Inflasi 2022, Kamis (18/8/2022).
Hingga Juli 2022, BI masih menahan suku bunga acuannya, BI-7 Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) di level 3,5%. Itu berarti, sudah 17 kali berturut-turut suku bunga BI ditahan. Sementara itu, suku bunga deposit facility tetap 2,75% dan suku bunga lending facility tetap 4,25%.
Perry juga menyatakan secara kebijakan moneter, BI terus melakukan stabilisasi nilai tukar rupiah. Buktinya, nilai tukar rupiah saat ini tingkat depresiasinya rendah.
"Nilai tingkat depresiasinya termasuk yang terbaik di global, year-to-date kurang lebih 3,5%. Rendah," kata Perry.
Kami lakukan intervensi supaya ini tidak kemudian mengganggu stabilitas, mengganggu pemulihan ekonomi dan rakyat. Harga di dalam negeri tidak naik," pungkasnya.
Perlu diketahui, saat ini tingkat inflasi di Indonesia sudah berada di level 4,94 persen. Sementara itu untuk besaran inflasi inti di level 2,86 persen. (tim redaksi)
#sukubunga
#kenaikansukubunga
#bankindonesia
#bi
#inflasi
#gubernurbankindonesia
#perrywarjiyo
Tidak ada komentar