Kepanikan Wabah Covid di Tiongkok Tak Juga Surut, Ikan Laut Tak Luput di-Swab
Wabah Covid di Tiongkok masih berlangsung. Foto: Istimewa/ AFP/ Getty Images
WELFARE.id-Sebanyak 40 kasus baru virus Corona terdeteksi di kota pesisir Tiongkok, Xiamen minggu ini. Akibatnya, lebih dari 5 juta orang wajib menjalani tes COVID-19.
Tak hanya manusia, sampel ikan laut pun tak luput di-swab. Hah, yang benar?
Melansir South China Morning Post, Selasa (30/8/2022), dalam beberapa minggu terakhir, komite distrik Pengendalian Pandemi Maritim Jimei Xiamen mengeluarkan pemberitahuan yang mengatakan bahwa ketika nelayan kembali ke pelabuhan, baik orang maupun tangkapan laut yang baru tiba harus diuji.
Hasilnya, di tengah wabah terbaru ini, rekaman video telah muncul di beberapa platform media sosial termasuk Douyin, TikTok versi lokal Tiongkok, yang menunjukkan petugas medis memberikan tes PCR ikan dan kepiting hidup. Meskipun ini mungkin terlihat tidak biasa, ini bukan pertama kalinya ikan hidup diuji untuk COVID-19.
Seorang karyawan di Biro Pengembangan Kelautan Kota Xiamen mengatakan, mereka bahkan telah mengambil pelajaran dari Hainan, yang menyaksikan wabah parah. "Bukan tidak mungkin, dipicu oleh transaksi hasil laut antara nelayan lokal dengan rekan-rekan mereka di luar negeri," ulasnya.
Provinsi Hainan di Tiongkok selatan, wilayah pesisir seperti Xiamen, telah mencatat lebih dari 10.000 kasus COVID-19 sejak awal Agustus. Pihak berwenang mengatakan, mereka yakin wabah ini kemungkinan terkait dengan komunitas nelayan.
Media Tiongkok telah lama menyatakan keprihatinan bahwa kehidupan laut mungkin memiliki hubungan dengan virus corona. Wabah COVID-19 pertama kali dikaitkan dengan pasar hewan dan makanan laut hidup di kota Wuhan, Tiongkok tengah.
Meskipun tidak mungkin makanan laut menjadi inang virus, banyak wabah di Tiongkok dikaitkan dengan pekerja pelabuhan. Mereka yang menangani barang rantai dingin, atau pekerja di pasar makanan laut.
Pada Juni 2020, satu wabah semacam itu di Beijing memicu kepanikan salmon. Media pemerintah mengatakan bahwa Covid-19 telah terdeteksi pada talenan yang digunakan untuk salmon impor.
Ini tidak hanya menyebabkan restoran dan supermarket menarik salmon dari rak mereka, bahkan impor dihentikan.
Turis kena imbas juga
Tiongkok juga telah mengubah beberapa persyaratan COVID-19 bagi para pelancong luar negeri seperti pembatalan pada persyaratan pelaporan bea cukai. Meski demikian, Tiongkok masih mewajibkan penumpang internasional untuk mengikuti tes COVID-19 dan karantina setelah kedatangan.
Melansir Reuters, Selasa (30/8/2022), Tiongkok memiliki beberapa kebijakan COVID-19 paling ketat di dunia. Diketahui sebelumnya, bea cukai Tiongkok telah menghapus persyaratan bagi para pelancong untuk melaporkan tes COVID-19, infeksi sebelumnya, dan tanggal vaksinasi ketika mereka menyelesaikan bea cukai, untuk membuat masuk lebih nyaman.
"Ini bukan pelonggaran pengendalian Covid-19," kata kantor bea cukai dalam pernyataan klarifikasi. Menurut mereka, tidak ada perubahan substansial pada persyaratan COVID-19 untuk pelancong yang datang. (tim redaksi)
#covidditiongkok
#wabahcovid
#ikanlautdites
#xiamen
#hainan
#aturanbagituris
#karantinamasihberlaku
#syaratbagipendatang
#beacukai
Tidak ada komentar