Breaking News

Gelar Festival Tenun Badui, Sanggar Guriang Lestarikan Budaya Lokal

Sejumlah warga menyaksikan seorang wanita suku Badui menenun, Minggu (28/8/2022). Foto: Istimewa

WELFARE.id-Upaya pelestarian budaya Badui dilakukan Sanggar Guriang dengan menggelar Festival Tenun Badui. Kegiatan itu digelar selama sepekan yakni 25-31 Agustus 2022 di Kecamatan Warunggunung, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten.
 
Agenda festival tersebut merupakan kerjasama antara kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) RI untuk melestarikan budaya Badui dan kearifan lokal salah satu suku terasing yang masih eksis hingga saat ini. 

Dalam agenda tersebut bakal dipertontonkan berbagai pertunjukan, seperti fashion show, hingga keahlian warga badui dalam menenun yang menghasilkan pakaian untuk digunakan sendiri.

”Kegiatan ini merupakan bagian dari sebuah cara mempertahankan dan melestarikan budaya lokal serta kearifan lokal agar budaya tersebut jangan sampai hilang terbawa arus zaman,” terang Ketua Sanggar Guriang, Dede Abdul Majid, Sabtu (27/8/2022).

Menariknya, dalam acara itu bakal menghadirkan komunitas seni lokal dan penyandang disabilitas yang berasal dari SMA di daerah tersebut, untuk unjuk gigi dalam festival tahunan tersebut.

"Kita harus mempertahankan dan melestarikan nilai-nilai budaya lokal kehidupan masyarakat Badui," papar Dede juga. Dede juga menjelaskan selain bercocok tanam, warga Badui juga diwajibkan mampu membuat kain tenun, karena warisan nenek moyang itu.
  
Dede juga mengatakan pelaksanaan festival ini juga guna mendorong ekonomi kreatif bagi perajin kain Badui, siswa disabilitas dan masyarakat yang tinggal di sekitar perkampungan Badui.
 
Menurut Dede juga, pelestarian budaya kearifan lokal masyarakat Badui itu melibatkan 40 peserta, terdiri atasi 20 peserta di antaranya empat orang siswa disabilitas yang mempelajari tenun kain Badui serta juga merancang busana kain tenun tersebut.
 
Bahkan, dari 20 peserta yang mempelajari kain tenun serta desainer busana juga mengikuti loka karya selama dua hari di kawasan pemukiman Badui dengan instruktur langsung dari perajin Badui.
 
Sedangkan, 20 peserta lainnya yang semuanya siswa disabilitas dari seluruh sekolah khusus mulai SD, SMP dan SMA, juga akan mengikuti peragaan busana yang berlangsung tanggal 29-30 Agustus 2022 di Festival Tenun Badui.
 
Untuk memeriahkan acara, panitia acara mendatangkan enam orang perajin kain Badui untuk memperkenalkan kepada siswa disabilitas yang mengikuti kegiatan itu dan juga pengunjung.
  
Sementara itu, guru SMA Khusus Negeri 1 Rangkasbitung Kabupaten Lebak Ucu mengatakan pihaknya mengirimkan tujuh siswa difabel untuk mengikuti Fashion Show busana Badui pada acara Festival Tenun Badui yang diselenggarakan Sanggar Guriang tersebut.
 
”Sanggar Guriang memberikan perhatian cukup besar terhadap siswa difabel agar bisa berkiprah dalam dunia busana. Kita mengapresiasi siswa difabel juga mampu mengikuti fashion show seperti yang ditampilkan peragawati dan peragawan," katanya.
 
Sementara itu, Ranti, seorang instruktur dari Badui mengatakan para difabel yang belajar desainer busana Badui itu belajar langsung menenun kain hingga merancang dan menjahitnya.

”Kami sebagai perajin penenun kain Badui tentu bangga karya desainer empat siswa disabilitas luar biasa dan akan ditampilkan fashion show pada festival tenun Badui itu," paparnya. (tim redaksi)

#kabupatenlebak
#sukubadui
#sanggarguriang
#warunggunung
#dedeabdulmajid
#siswadifabel

Tidak ada komentar