Bangunan di Jalan Pirus Samarinda Ludes, Tabung Gas 3 Kg Bocor Nyaris Bakar Rumah
Api berkobar di salah satu bangunan di Jalan Pirus, Kelurahan Pasar Pagi, Kecamatan Samarinda Kota, Kota Samarinda, Jumat sore (12/8/2022). Foto: Tangkapan layar
WELFARE.id-Musibah kebakaran terus saja terjadi di Kota Samarinda, Kalimantan Timur (Kaltim). Bahkan, sepanjang Jumat (12/8/2022) terjadi dua kali kebakaran di wilayah ibu kota provinsi tersebut.
Si jago merah membakar ludes salah satu bangunan di Jalan Pirus, Kelurahan Pasar Pagi, Kecamatan Samarinda Kota, Kota Samarinda, Jumat sore (12/8/2022) sekitar pukul 16.00 Wita.
Menurut salah seorang warga, Firman, 20, mengatakan secara tiba-tiba saja api menyambar pada salah satu bangunan rumah yang berlokasi persis di sebelah Hotel Pirus.
”Jadi saya lewat, tiba-tiba aja ada api nyambar, makin besar. Kebakaran itu membuat warga panik dan berusaha memadamkan api. Terus petugas pemadam kebakaran datang,” terangnya.
Belasan petugas pemadam dari Dinas Pemadam Kebakaran da Penyelamatan (Disdamkar) Kota Samarinda beserta sejumlah relawan lantas melakukan pemadaman guna meminimalisir penyebaran kobaran api ke lokasi lain.
Beberapa jam sebelumnya, kebakaran juga nyaris terjadi di Jalan Lambung Mangkurat, Gang H. Usman , RT 20, Kelurahan Pelita, Kecamatan Samarinda Ilir, Jumat (12/8/2022).
Untungnya peristiwa itu tidak membuat api membakar bangunan rumah warga. Kebakaran akibat tabung gas ukuran 3 kilogram (kg) yang mengalami kebocoran itu bisa dicegah.
Peristiwa nyaris kebakaran itu terajdi ketika seorang ibu rumah tangga (IRT) mendadak panik ketika melihat api berkobar dari tabung gas yang tengah ia gunakan memasak untuk kegiatan selamatan di rumahnya.
Wanita yang bernama Ernawati, 45, ini mengatakan peristiwa nyaris kebakaran itu terjadi sekitar pukul 10.30 Wita saat dirinya tengah memasak nasi di lorong rumahnya.
Sambil menunggu nasi matang, Ernawati pun melakukan pekerjaan lainnya. Namun tidak berselang lama, mendadak telinganya menangkap suara desis gas dari tempat ia menanak nasi.
"Saya kaget karena api besar keluar dari tabung gas yang saya pakai itu," ujarnya. Untungnya, dia mencoba tetap tenang lalu menggapai kain keset dan dibasahi untuk menutup tabung gas yang mengeluarkan api.
Namun upaya Ernawati tidak berhasil. Api tetap berkobar. ”Saya coba sampai 4 kali tidak berhasil. Jadi saya teriak minta tolong tetangga untuk memadamkan api,” ujarnya juga.
Warga yang mendengar teriakan Ernawati langsung merespons dengan menutup tabung 3 kilogram tersebut dengan menggunakan sebuah ember dan berhasil memadamkan api.
Tak berselang lama, anggota Relawan Inafis Satreskrim Polresta Samarinda datang ke lokasi tersebut. Petugas langsung mengamankan tabung gas ukuran 3 kg yang mengeluarkan api tersebut.
Sementara itu, Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Disdamkar) Kota Samarinda Hendra AH mengatakan agar masyarakat lebih waspada lagi terhadap penggunaan tabung gas.
Selain itu, pihaknya juga mengimbau agar setiap rumah dilengkapi dengan alat pemadam api ringan (APAR).
”Karena penanganan kebakaran benda padat, cair dan gas itu berbeda. Untuk di rumah sebaiknya gunakan APAR serbuk kimia," terangnya.
Untuk diketahui peristiwa kebakaran yang terjadi di Kota Samarinda memang menurun tiap tahunnya. Tapi amukan si jago merah di ibu kota Provinsi Kaltim itu tetap tinggi tiap tahunnya.
Data menunjukkan, selama Januari hingga Desember 2020 tercatat terjadi sebanyak 282 kasus kebakaran di Kota Samarinda. Jumlah itu menurun setahun kemudian atau 2021.
Sepanjang Januari-Desember 2021 terjadi sebanyak 240 kebakaran atau berkurang 42 kasus. Dari 240 kejadian kebakaran itu, penyebabnya 71,25 persen akibat hubungan arus pendek listrik atau korsleting. (tim redaksi)
#kebakaran
#amukansijagomerah
#disdamkar
#kotasamarinda
#kalimantantimur
#provinsikaltim
#kadisdisdamkar
#hendraah
Tidak ada komentar