Breaking News

Aset Negaranya Terus Dibekukan, Rusia Ancam Putuskan Hubungan Diplomatik dengan AS

Bendera Amerika Serikat (AS) bersanding dengan bendera Rusia. Foto: Reuters

WELFARE.id-Bantuan politik, keuangan dan senjata yang dilakukan Amerika Serikat (AS) terhadap Ukraina membuat Rusia berang. Karena itu, Kementerian Luar Negeri Rusia mempertimbangkan memutus hubungan bilateral dengan AS. 

Itu akan dilakukan jika Negeri Paman Sam itu terus menetapkan sanksi baru dan menyita aset-aset milik konglomerat, tokoh politik, dan pejabat Rusia.

Kantor berita negara Rusia, TASS Minggu (14/8/2022) mengutip keterangan seorang kepala departemen Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Rusia mengatakan penyitaan aset Rusia oleh AS akan menghancurkan hubungan bilateral Moskow dengan Washington, 

Ancaman itu mencuat ketika para pejabat tinggi negara-negara Barat menyarankan AS untuk menyita cadangan Rusia yang dibekukan untuk membantu mendanai rekonstruksi Ukraina di masa depan.

”Kami memperingatkan Amerika tentang konsekuensi merugikan dari tindakan semacam itu yang akan secara permanen merusak hubungan bilateral, yang tidak ada dalam kepentingan mereka - atau untuk kepentingan kami," terang Alexander Darchiev, Kepala Departemen Kementerian Amerika Utara, Rusia. 

Tapi tidak jelas aset mana yang dia maksud. Darchiev juga mengatakan keterlibatan Washington di Ukraina telah meningkat ke tingkat bahwa orang Amerika semakin menjadi pihak langsung dalam konflik.

Dia juga mengatakan bahwa, jika AS memilih Rusia sebagai sponsor negara terorisme, hubungan negara itu dengan Washington akan melewati titik tidak bisa kembali.

Sementara itu, dua senator AS yang berusaha meloloskan undang-undang yang menunjuk Rusia seperti itu mengunjungi Kyiv bulan lalu untuk membahas RUU itu dengan Presiden Volodymyr Zelenskyy.

Sementara itu dalam perang yang terus berkobar, Kementerian Pertahanan (Kemhan) Rusia mengklaim pasukannya telah mengambil kendali penuh atas Desa Pisky, yang terletak di pinggiran Kota Donetsk.

Tindakan itu dilakukan karena militer Rusia berusaha untuk mendorong ke barat dan utara wilayah yang dikuasainya tersebut. Pasukan Rusia dan milisi pro-Rusia awalnya melaporkan bahwa mereka memiliki kendali penuh atas Desa Pisky lebih dari seminggu yang lalu.

Namun, seorang pejabat separatis kemudian mengatakan ada kantong-kantong perlawanan yang tersebar di utara dan barat di Desa Pisky

Desa itu pernah menjadi taman bermain bagi warga kelas-kelas kaya Donetsk, tetapi hancur ketika serangan separatis yang didukung Rusia dimulai pada 2014 lalu. Dekat dengan bandara, Kota Donets itu berada di pusat pertempuran pada saat itu.

Kemenhan Rusia juga mengatakan pasukan Rusia telah menghancurkan sistem roket HIMARS yang dipasok AS dan dikendalikan militer Ukrainai di dekat Kota Kramatorsk di bagian wilayah Donetsk yang dikuasai Ukraina. (tim redaksi)

#perang
#invasimiliter
#rusia
#ukraina
#amerikaserikat
#pemutusanhubunganbilateral
#penyitaanasetrusia

Tidak ada komentar