Breaking News

Apresiasi Langkah Penetapan Tersangka Bharada E, Kuasa Hukum: Saya Yakin Ia Bukan Aktor Tunggal

Tersangka Bharada E. Foto: Istimewa/ Net

WELFARE.id-Kuasa hukum keluarga Brigadir J Kamaruddin Simanjuntak mengapresiasi langkah polisi yang menetapkan Bharada E sebagai tersangka. Meski begitu, dirinya juga meyakini, bahwa tersangka Bharada Richard Eliezer (E), bukan aktor tunggal dalam peristiwa pembunuhan terhadap Brigadir Nofriansyah Yoshua (J). 

Tim pengacara keluarga Brigadir J meyakini, tim penyidikan Bareskrim Polri, menjadikan penetapan tersangka Bharada E, sebagai babak baru untuk mengungkap tentang siapa aktor utama, dan pelaku lain dalam peristiwa pembunuhan yang disebut kasus baku tembak di rumah Kadiv Propam nonaktif Inspektur Jenderal (Irjen) Ferdy Sambo tersebut. 

 Meskipun, diakui Kamaruddin, penetapan Bharada E sebagai tersangka oleh Direktorat Tindak Pidana Umum (Dittipidum) Bareskrim Polri, terbilang telat.

Tapi di sisi lain, juga menunjukkan adanya peningkatan status hukum terhadap salah satu pelaku pembunuhan Brigadir J merupakan langkah maju dalam pengungkapan kematian Brigadir J. "Itu kita patut mengapresiasi,” kata Kamaruddin, melansir republika.co.id, Kamis (4/8/2022). 

Menurutnya, terhadap Bharada E, memang seharusnya sudah ditetapkan tersangka sejak awal kasus kematian Brigadir J ini menjadi perhatian nasional. Sebab, lanjutnya, sejak awal, penjelasan Polri, Bharada E yang mengakui menembak mati Brigadir J, saat baku tembak di rumah Irjen Sambo, Jumat (8/7/2022) lalu. 

"Dari hari pertama kasus ini muncul, Bharada E ini, seharusnya memang wajib menjadi tersangka. Tapi, sulit untuk meyakini aksi Bharada E menembak mati Brigadir J, dilakukan tanpa ada peran dari orang-orang lain,” imbuhnya.

Ia juga meyakini, para penyidik di Dittipidum Bareskrim Polri, punya naluri yang sama, tentang pembunuhan terhadap Brigadir J, tak dilakukan oleh aktor tunggal. Hal tersebut, kata Kamaruddin, tampak dari konstruksi sangkaan pasal pengait, yang mengikat Bharada E saat ini, sebagai tersangka pembunuhan Brigadir J. 

"Kami (tim pengacara dan keluarga Brigadir J) yakin, berdasarkan bukti-bukti, segera akan ada tersangka yang lain, dari penerapan Pasal 55 dan Pasal 56 KUHP terhadap tersangka ini (Bharada E),” yakinnya. Dari konstruksi sangkaan, penyidik Dittipidum Bareskrim Polri, menjerat Bharada E sebagai tersangka Pasal 338 KUH Pidana, juncto Pasal 55, dan Pasal 56 KUH Pidana. 

Sangkaan Pasal 338, terkait dengan ancaman 15 tahun penjara atas pembunuhan. Sedangkan Pasal 55 dan 56 adalah pengait atas adanya dugaan persekongkolan, atau bersama-sama untuk melakukan pembunuhan, juga perbantuan untuk menghilangkan nyawa orang lain. 

Selain penyidikan yang dilakukan oleh kepolisian, pengungkapan fakta insiden tembak-menembak antara Bharada E, dan Brigadir J ini, juga dilakukan oleh Tim Gabungan Khusus bentukan Kapolri Jenderal Listyo Sigit, dengan menggandeng Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas). 

Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM), juga melakukan penyelidikan, dan investigasi serupa, untuk mengungkap fakta sebenarnya atas insiden tembak-menembak antara Bharada E, yang berujung kematian Brigadir J di rumah dinas Irjen Sambo itu. (tim redaksi)

#kematianbrigadirj
#brigadirj
#kasuspolisitembakpolisi
#bharadae
#tersangkabharadae
#brigadiryoshua

Tidak ada komentar