Breaking News

Tiongkok Lepas Rp1.500 Triliun Treasury dalam Setahun, Sinyal Apa Ini?

Obligasi Amerika Serikat. Foto: Ilustrasi/ Pexels/ Karolina Grabowska

WELFARE.id-Tiongkok, salah satu negara yang memiliki obligasi Amerika Serikat (AS) (Treasury) terbesar di dunia terus mengurangi kepemilikannya. Aksi Tiongkok melepas Treasury sudah dimulai dalam beberapa tahun terakhir.

Terutama sejak AS mengobarkan perang dagang saat dipimpin Presiden ke-45 Donald Trump. Sejak saat itu, kepemilikan Treasury Tiongkok terus mengalami penurunan.

Melansir cnbcindonesia, Rabu (20/7/2022), kini kepemilikan Treasury Tiongkok sudah di bawah USD1 triliun, terendah dalam 12 tahun terakhir. Jepang menjadi negara dengan kepemilikan Treasury paling banyak di dunia, senilai USD1,2 triliun.

Data dari Departemen Keuangan AS menunjukkan, pada akhir Mei Tiongkok memiliki Treasury sebesar USD980 miliar atau turun sekitar USD23 miliar dari bulan sebelumnya, dan hampir USD100 miliar atau 9% dibandingkan Mei 2021. Atau dengan kata lain, dalam setahun, Tiongkok sudah "membuang" Treasury sekitar Rp1.500 triliun (kurs Rp 15.000/USD).

Kian agresifnya Tiongkok melepas kepemilikan Treasury di tahun ini makin menjadi, setelah bank sentral AS (The Fed) menaikkan suku bunga dengan sangat agresif guna meredam kenaikan inflasi. Pada semester I-2022, suku bunga dinaikkan sebanyak 3 kali dengan total 150 basis poin menjadi 1,5%-1,75%.

Ketua The Fed, Jerome Powell bahkan terang-terangan mengatakan akan menaikkan lagi sebesar 50-75 basis poin di bulan ini. Bahkan, dengan inflasi yang meroket ke 9,1% year on year (yoy) pada Juni lalu, pasar melihat The Fed berpeluang menaikkan suku bunga sebesar 100 basis poin.

Kenaikan suku bunga yang agresif, imbal hasil (yield) Treasury jadi ikut menanjak. Pada pertengahan Juni lalu, yield Treasury tenor 10 tahun bahkan sempat menyentuh 3,5% tertinggi sejak April 2011.

Ketika yield Treasury menanjak, artinya harga obligasi mengalami penurunan. Hal ini membuat pemegang Treasury mengalami capital loss. (tim redaksi)

#obligasiamerikaserikat
#treasury
#capitalloss
#tiongkoklepastreasury
#inflasi
#kebijakanthefed

Tidak ada komentar