Breaking News

Penyebab Sakit Ruben Onsu Terkuak, Begini Gejala dan Penanganannya

Konsultasi medis. Foto: Ilustrasi/ Net

WELFARE.id-Presenter Ruben Onsu ungkap hasil pengobatannya ke Singapura beberapa hari lalu. Setelah menjalani pemeriksaan, termasuk endoskopi, dokter spesialis darah yang ditemui Ruben di Singapura menemukan kondisi yang dialami ayah tiga orang anak itu sampai harus sering menerima transfusi darah.

Menurut hasil diagnosis sang dokter, dirinya mengalami kondisi penyempitan sumsum tulang belakang. "Keberangkatan saya ke Singapura ke spesialis darah, kenapa darahnya selalu berkurang, kenapa selalu transfusi terus, itu yang ditelaah," bebernya, dikutip dari Brownis Trans TV, Kamis (28/7/2022).

"Akhirnya kemarin ada salah satu yang dikasih (tahu) dokter, adanya penyempitan sumsum tulang belakang," sambungnya. Penyakit ini merupakan penyebab umum dari nyeri punggung dan leher.

Ditandai dengan penyempitan ruang normal yang memanjang sepanjang tulang belakang, setiap penyempitan dapat menyebabkan kompresi saraf dan pada akhirnya menimbulkan rasa sakit dan disfungsi. Berikut fakta tentang penyempitan sumsum tulang belakang, melansir Healthgrades:

1. Umum terjadi pada orang di atas usia 50 tahun

Tulang-tulang belakang membuat saluran untuk sumsum tulang belakang, kumpulan saraf kompleks yang menghubungkan otak ke seluruh tubuh. Seiring bertambahnya usia, saluran ini sering menyempit karena keausan selama bertahun-tahun. 

Sebagian besar terjadi pada orang yang berusia lebih dari 50 tahun. Namun, ada juga orang yang lebih muda yang menderita cedera tulang belakang juga dapat mengalami penyakit ini.

2. Penyempitan tulang belakang ada dua jenis

Tulang belakang memanjang dari dasar tengkorak ke tulang ekor. Jika kamu mengalami penyempitan kanal tulang belakang di daerah leher, kamu mengalami stenosis tulang belakang leher. 

Jika area yang menyempit terletak di daerah punggung bawah, kamu menderita stenosis tulang belakang lumbar. Gejala tergantung pada saraf mana yang terjepit atau tertekan.

3. Tidak ada obatnya

Stenosis spinal adalah kondisi progresif, seperti radang sendi. Tanpa pengobatan, kanal tulang belakang akan terus menyempit seiring waktu dan gejalanya bisa menjadi lebih parah. 

Namun, banyak orang mengalami penyempitan tulang belakang dan tidak mengalami gejala. Perawatan medis dan bedah dapat mengurangi gejalanya dan meningkatkan fungsi.

4. Olahraga teratur bisa mengurangi gejalanya

Olahraga tidak dapat memperbaiki penyempitan tulang belakang, tetapi dapat mengurangi rasa sakit dan meningkatkan fungsinya. Membangun otot-otot lengan dan kaki dapat menghasilkan peningkatan keseimbangan dan mobilitas. 

Penguatan otot-otot punggung, perut, dan bokong akan memberikan dukungan tambahan pada tulang belakang yang dapat mengurangi rasa sakit.

5. Pembedahan jadi andalan pengobatan stenosis spinal

Diperkirakan, sebanyak 20% orang dengan penyempitan tulang belakang membaik secara substansial tanpa operasi. Jika gejala ringan, kamu tidak perlu segera dioperasi. 

Olahraga dan obat pereda nyeri yang dijual bebas cukup untuk mengendalikan ketidaknyamanan kamu. Jika pengobatan tidak dapat mengendalikan gejala secara memadai, pembedahan dapat membantu.

6. Varian opsi operasi

Dokter menggunakan berbagai jenis operasi, termasuk laminektomi, laminoplasti, foraminotomi, dan fusi tulang belakang untuk mengobati stenosis spinal. Jenis operasi yang direkomendasikan ahli bedah tulang belakang tergantung pada lokasi dan tingkat keparahan penyempitan tulang belakang, serta kesehatan dan preferensi pasien secara keseluruhan dan pengalaman dokter.

7. Pemulihan membutuhkan waktu cukup lama

Sebagian besar pasien mengalami peningkatan gejala yang signifikan setelah operasi. Namun, pemulihan penuh bisa memakan waktu berbulan-bulan. 

Sebuah tinjauan pada 2017 terhadap lebih dari 60 studi klinis menemukan bahwa pasien melaporkan pengurangan substansial dalam rasa sakit dan kecacatan dalam tiga bulan pertama setelah operasi. (tim redaksi)

#penyempitansumsumtulangbelakang
#rubenonsu
#penyakitsendi
#kekurangandarah
#tindakanoperasi
#bisasebabkankecacatan

Tidak ada komentar