Breaking News

Masuk Kalender "Panas Besar", Tiongkok Alami Cuaca Ekstrem hingga 40 Derajat Celcius

Gelombang panas. Foto: Istimewa/ Reuters

WELFARE.id-Gelombang panas mulai terjadi merata di berbagai belahan dunia. Setelah Eropa diterpa gelombang panas hingga mencapai 39 derajat Celcius, kini giliran Tiongkok.

Tiongkok selama sepekan terakhir diterjang gelombang panas hingga 40 derajat Celcius. Para ahli meteorologi mengatakan gelombang panas diperkirakan akan kembali melanda Tiongkok selama 10 hari ke depan setelah jeda singkat, dengan suhu tinggi diperkirakan dari arah timur ke barat.

Bahkan, hari ini, diprediksi akan ada lonjakan suhu yang tajam di Tiongkok. Hari ini dikenal sebagai hari "panas besar" di kalender Tiongkok.

Kenaikan suhu yang tinggi itu kemudian meningkat menjadi gelombang panas, yang didefinisikan sebagai periode cuaca panas yang tidak biasa selama tiga hari atau lebih. 

Melansir Reuters, Sabtu (23/7/2022), Kepala Badan ramalan cuaca pusat Fu Jiao Lan kepada media pemerintah mengatakan, cuaca panas itu diperkirakan memiliki cakupan yang serupa dengan gelombang panas yang terjadi pada 5-17 Juli lalu. 

Namun, kali ini lebih banyak wilayah di Tiongkok yang merasakan cuaca panas ekstrem. Bahkan mencapai 40 derajat Celsius atau lebih tinggi.

Sejak kemarin, beberapa provinsi sudah ada di zona kuning. Di antaranya, provinsi manufaktur Zhejiang, Fujian, dan Guangdong, yang mengalami suhu 35 derajat Celsius yang diperkirakan berlangsung selama tiga hari ke depan.

Menurut sejumlah media Tiongkok, periode terpanas dalam 300 tahun terakhir terjadi pada Juli 1743 selama masa dinasti Qing. Saat itu, seorang misionaris Prancis di Beijing dikatakan telah mencatat suhu tertinggi sepanjang masa mencapai 44,4 derajat Celsius.

Pada 2015, sebuah portal berita di Xinjiang melaporkan suhu 50,3 derajat Celsius di stasiun prakiraan cuaca dekat Ayding, yakni salah satu tempat terpanas di Tiongkok selama musim panas.

Suhu tinggi pada musim panas ini telah digambarkan oleh para pengamat cuaca Tiongkok sebagai suhu ekstrem. Sehingga, terjadi peningkatan permintaan pendingin ruangan (AC) dari rumah, kantor dan pabrik.

Hal itu mendorong beban pada jaringan listrik mencapai rekor baru di lebih dari 12 provinsi di Tiongkok. Dari 1 Juni hingga 20 Juli, sebagian lembah Sungai Kuning dan Sungai Yangtze - yang merupakan pusat utama industri dan perdagangan - mengalami setidaknya 10 hari suhu tinggi lebih dari biasanya. (tim redaksi)

#gelombangpanas
#suhupanasekstrem
#gelombangpanasditiongkok
#kenaikansuhubumi
#ahlimeteorologi

Tidak ada komentar