Breaking News

Hasil Studi Terbaru, Konsumsi Vitamin D Dosis Tinggi tak Kurangi Risiko Patah Tulang

Ilustrasi tablet vitamin D dosis tinggi. Foto: net

WELFARE.id-Vitamin D memang sangat baik bagi tulang. Tapi, sebuah studi terbaru menemukan bahwa mengkonsumsi vitamin D dalam dosis tinggi tidak mengurangi risiko patah tulang pada orang tua yang sehat di Amerika Serikat (AS). 

Temuan ini dirilis di New England Journal of Medicine.
Peneliti utama Dr Meryl LeBoff dari Boston's Brigham and Women's Hospital mengatakan bahwa suplemen vitamin D tidak mengurangi risiko patah pinggul atau tulang lainnya. 

Namun, LeBoff memperingatkan bahwa penelitian ini tidak termasuk orang-orang yang mungkin memerlukan suplemen karena osteoporosis penipisan tulang, kekurangan vitamin D kronis atau gangguan lainnya.

”Mendapatkan asupan vitamin D penting untuk tulang yang kuat, tapi jika dalam dosis tinggi tidak baik,” kata seperti dilansir dari Fox News, Sabtu (31/7/2022).

Studi lainnya yang melibatkan hampir 26 ribu orang juga mengungkap bahwa suplemen vitamin D dalam dosis tinggi tidak mencegah risiko penyakit jantung, kanker dan memory loss. Studi ini dipimpin oleh Kepala preventive medicine di Brigham and Women’s Dr JoAnn Manson.

Ia memulai studi besar untuk melacak berbagai hasil kesehatan di hampir 26 ribu orang Amerika yang umumnya sehat di usia 50-an atau lebih. 

Hasil studi ini membandingkan kejadian patah tulang pada mereka yang mengonsumsi dosis tinggi yaitu 2000 unit internasional bentuk vitamin D paling aktif, yang disebut D-3 atau pil dummy setiap hari selama lima tahun.

”Sementara vitamin D dan kalsium bekerja paling baik bersama-sama, 20 persen peserta studi yang juga mengonsumsi suplemen kalsium tidak mendapat manfaat apa-apa. Begitu juga sejumlah kecil peserta penelitian yang memiliki kadar vitamin D dalam darah rendah,” katanya.

Diperkirakan sepertiga orang Amerika berusia 60 tahun ke atas mengonsumsi suplemen dan lebih dari 10 juta tes darah untuk kadar vitamin D dilakukan setiap tahun. Meskipun selama bertahun-tahun selalu ada kontroversi ihwal apakah rata-rata dewasa tua membutuhkan keduanya.

”Temuan terbaru mengakhiri perdebatan itu. Anda harus berhenti mengonsumsi suplemen vitamin D untuk mencegah penyakit kronis dan dokter harus menghentikan pemeriksaan rutin yang memicu kekhawatiran,” tulis Drs Steven Cummings dari California Pacific Medical Center saat mengomentari studi.

Berapa banyak vitamin D yang harus dikonsumsi? Ahli merekomendasikan 600 hingga 800 unit internasional sehari untuk memastikan bahwa setiap orang baik tua dan muda mendapatkan asupan vitamin D yang cukup. 

Untuk mencukupinya bisa dari paparan sinar matahari, susu dan makanan tertentu lainnya yang diperkaya dengan nutrisi untuk membantu. Secara keseluruhan, temuan ini meragukan nilai skrining rutin untuk kadar vitamin D darah dan rekomendasi suplemen. 

”Menghabiskan waktu di luar ruangan, aktif secara fisik, dan menjalani diet jantung sehat akan menghasilkan peningkatan kesehatan yang lebih besar bagi kebanyakan orang,” cetus Manson juga. (tim redaksi)

#kesehatan
#vitamind
#kesehatantulang
#penelitian
#studivitamind
#newenglandjournalofmedicine

Tidak ada komentar