Breaking News

"Toxic Relationship" Bisa Bikin Mental Hancur, Hindari atau Segera Selesaikan!

Siluet pasangan bertengkar. Foto: Ilustrasi/ Net

WELFARE.id-Toxic relationship adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan “hubungan beracun” sehingga tidak sehat untuk dijalani bagi kesehatan mental. 

Ada banyak definisi terkait racun dalam hubungan, misalnya perlakuan-perlakuan yang tidak baik, terlalu menuntut, suka memukul, terlalu cemburu, selalu menyalahkan pasangan, serta tidak mau mengakui jika berbuat salah. 

Berada di tengah toxic relationship bisa jadi sangat melelahkan. Maka dari itu, beberapa orang seringkali berusaha untuk menghindari pasangan yang dianggap sebagai toxic. 

Pakar komunikasi dan Psikolog dari California dr Lillian Glass, mendefinisikan toxic relationship dalam bukunya yang dirilis pada 1995 berjudul “Toxic People” sebagai hubungan antara dua orang yang tidak mendukung satu sama lain. 

Hubungan ini mengandung konflik yang membuat salah satunya ingin menyalahkan lainnya, mengandung kompetisi tidak sehat, dan mengandung sikap tidak hormat yang menyebabkan kurangnya kepaduan.

"Toxic relationship bersifat merusak. Baik secara mental, emosi, hingga kemungkinan fisik," ucap dokter keluarga yang berbasis di California Kristen Fuller, dikutip dari laman Time, Sabtu (18/6/2022).

Menurutnya, seseorang yang memiliki trauma masa kecil, pernah terikat hubungan yang sama tidak sehatnya, atau mengalami gangguan kesehatan yang belum terdiagnosis seperti depresi, kecemasan, bipolar, dan lain sebagainya bisa jadi memicu hubungan beracun itu. Tanda-tanda seseorang berada di hubungan yang tidak sehat adalah terjadinya kekerasan. 

Meskipun demikian, di banyak kasus, indikatornya jauh lebih tak kentara. Ketidakbahagiaan adalah indikator yang paling mudah dijumpai. 

Jika sebuah hubungan berhenti memberikan kebahagiaan bagi seseorang dan justru membuat seseorang merasa sedih, marah, dan cemas, hubungan tersebut kemungkinan sudah tidak sehat.  Fuller menambahkan, perubahan negatif yang terjadi pada kesehatan mental dan harga diri seseorang juga merupakan tanda. 

Perubahan yang terjadi dapat berupa kondisi seperti depresi, kecemasan, gangguan makan, hingga ketidaknyamanan berada di sekitar pasangan. Perubahan seperti ini harus disadari sebelum seseorang merasa terbiasa dengan keadaan yang merugikan diri mereka sendiri.

Ketika seseorang terjebak dalam hubungan yang tidak sehat atau toxic relationship, maka harus ada tindakan lanjutan. Jika hubungan sudah dirasa membahayakan fisik dan nyawa, seseorang harus menghubungi pihak berwenang. 

Jika toxic relationship mempengaruhi kejiwaan, perawatan medis, atau kejiwaan dapat menjadi pilihan. "Menyelesaikan masalah memang penting, tetapi terkadang jawabannya adalah keluar dari masalah tersebut," sarannya.

Tips agar terhindar dari toxic relationship sebenarnya kembali ke diri masing-masing. Melansir dari berbagai sumber, coba tanyakan pertanyaan ini ke diri kamu sendiri :

1. Bagaimana rasanya saat bersama pasangan?
 
Ini adalah cara termudah untuk mengetahui apakah seseorang bisa menjadi “pasangan yang sehat” atau tidak. Coba tanyakan pada diri sendiri, bagaimana rasanya saat bersama si dia? 

Jika kamu merasa kurang nyaman, bosan, dan sering berpikir buruk tentang diri sendiri serta merasa tidak mendapatkan dukungan yang baik, pikirkan lagi. Sebab, itu bisa menjadi tanda awal seseorang menjadi racun dalam hidup kamu. 

2. Saat bersama apakah kamu menjadi versi terbaikmu atau justru malah harus jaim?

Setiap orang tentu memiliki ukuran dan perasaan di mana dirinya menjadi versi terbaik. Pada beberapa kasus, hal ini bisa semakin menonjol saat kamu bersama atau menjalin hubungan dengan seseorang.

Ciri pasangan yang sehat adalah bisa mendorong seseorang untuk bertindak dengan bijaksana dan ramah, selalu mengatakan hal-hal yang baik, merasa pintar, menarik, dan mampu melakukan banyak hal. Jika sebaliknya, sebaiknya hindari orang itu.

3. Bagaimana rasanya saat tidak bersama?

Pertanyaan selanjutnya yang harus dijawab sebelum memutuskan seseorang beracun atau tidak, bagaimana rasanya saat sedang tidak bersama? Jika saat menghabiskan waktu bersama terasa melelahkan, apakah saat sedang tidak bersama justru sebaliknya? 

Merasa lebih tenang dan nyaman. Jika iya, maka itu bisa menjadi tanda bahwa orang tersebut mungkin akan membawa kamu ke dalam toxic relationship.

3. Merasa lebih kreatif dan terinspirasi saat bersama?

Semua orang punya sisi kreatif. Beberapa orang bahkan sangat berbakat dalam menginspirasi orang lain untuk berpikir dengan cara baru atau membuat proyek baru. Jika kamu merasa lebih kreatif dan terinspirasi setelah bersama orang-orang tertentu, artinya orang itu cukup sehat. Jika sebaliknya, sebaiknya segera menghindar. 

4. Apakah aktivitas fisik dan mental lebih sehat saat bersama?

Ada beberapa orang yang memberi pengaruh baik, secara fisik maupun mental. Contoh sederhana dari “pasangan sehat” adalah saling mendukung untuk menjadi lebih baik, berolahraga bersama, menjaga kesehatan, serta peduli dengan kondisi mental masing-masing. Saat bersama maupun tidak. (tim redaksi)

#toxicrelationship
#kesehatanmental
#tipsmenghindaritoxicrelationship
#hubunganberacun
#kekerasan
#kekerasanverbal
#pasanganbipolar
#salingmenyakiti

Tidak ada komentar