Breaking News

Sunat Dianggap Menyeramkan, Simak Tips Agar Anak Mau Dikhitan

Anak usai dikhitan. Foto: Ilustrasi/ Net

WELFARE.id-Proses khitanan atau sunat, bisa jadi terkesan menyeramkan untuk anak lelaki. Tugas orang tua untuk mempersiapkan buah hati agar siap secara mental menjalani prosedur yang tak hanya dianjurkan oleh agama, tapi juga bermanfaat bagi kesehatan.

"Penting sekali mempersiapkan agar anak tak takut disunat," kata Dokter Spesialis Bedah Saraf dari Perhimpunan Dokter Spesialis Bedah Saraf sekaligus pendiri Rumah Sunat dr. Mahdian, dr. Mahdian Nur Nasution, Sp.BS di Jakarta, dikutip Rabu (15/6/2022). 

Ia mengatakan, Indonesia dan Malaysia punya kemiripan soal usia yang tepat menyunat anak, yakni sebelum akil balig antara 5 hingga 13 tahun. 

Ini berbeda dengan apa yang terjadi di negara Barat. Di mana proses khitan biasa dilakukan saat bayi atau justru saat sudah dewasa, ketika seseorang merasa perlu disunat dengan alasan kesehatan.

"Di Indonesia bisa jelang TK dan SD, kita perlu mengedukasi anak dan meyakinkan bahwa sunat bermanfaat, tidak sakit, sehingga mental anak siap," paparnya. Ia mengajak orang tua untuk memberi penjelasan yang menyeluruh dengan cara menyenangkan.

Termasuk apa saja prosedur yang akan dilakukan dan efek samping yang mungkin terjadi, seperti sedikit rasa nyeri akibat luka khitan. Anak-anak juga harus memahami soal perawatan yang harus dijalani setelah khitan.

Tugas orang tua agar anak-anak memahami bahwa khitan atau sunat adalah hal yang bermanfaat untuk dirinya. Sehingga, kata dia, diharapkan sang buah hati ingin melakukannya atas kesadaran diri sendiri.

"Sekarang informasi sunat banyak di media sosial. Orang tua bisa memilih video edukasi sunat biar tahu prosesnya," imbaunya.

Di sisi lain, teknologi metode sunat sudah semakin canggih sehingga anak bisa menjalani prosesnya dengan lebih nyaman. Sangat jauh berbeda dengan standard masa lalu di mana sunat identik dengan rasa sakit dan momok menyeramkan.

Dahulu, rata-rata anak lelaki disunat saat libur sekolah telah tiba karena proses pemulihan bisa memakan waktu berhari-hari. Teknologi mutakhir membuat anak yang disunat bisa beraktivitas secara normal lebih cepat.

"Tak perlu dijahit. Sunat kini bisa dilakukan tanpa menunggu libur karena pemulihan lebih cepat," ulasnya. (tim redaksi)

#sunat
#sirkumsisi
#khitan
#tipsagaranakmaudikhitan
#manfaatkesehatan
#pemulihancepat
#teknologisunat

Tidak ada komentar