Pemerintah Bakal Naikkan Cukai Deterjen, Emak-Emak Mulai Resah
Mencuci baju. Foto: Ilustrasi/ Net
WELFARE.id-Dengan alasan mengendalikan konsumsi, pemerintah tengah mengkaji kemungkinan kenaikan cukai untuk tiga barang ini, BBM, ban karet, dan deterjen. Menurut pemerintah, konsumsi yang tidak terkontrol bisa berpengaruh pada keseimbangan alam.
"Kita masih dalam konteks menimbang-nimbang kiri dan kanan. Tapi tentunya ini dalam lima tahun ke depan jangka menengah panjang,” jelas Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Febrio Kacaribu dalam Rapat Kerja Badan Anggaran (Banggar) DPR RI di Jakarta, Senin (13/6/2022).
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Jenderal Bea dan Cukai Kemenkeu Askolani menegaskan bahwa 3 jenis barang yang tengah dikaji kena cukai ini masih belum akan diterapkan dalam waktu dekat. "Kajiannya masih dalam tahap pembahasan awal. Sabar belum akan dikenakan," terang Askolani.
Sementara itu, untuk tahun ini, target penerimaan cukai sebesar Rp245 triliun di Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2022. Hingga akhir April realisasinya sudah mencapai Rp108,4 triliun atau 44,2% sari target.
Adapun penerimaan Ditjen Bea Cukai terutama ditopang oleh cukai hasil tembakau (CHT) atau cukai rokok. "Kita tidak bisa sepenuhnya bergantung pada cukai rokok, maka pemerintah mulai mengkaji barang lainnya yang akan dikenakan cukai," tutupnya.
Tapi, jika kita melihat seksama, sebenarnya sejak awal tahun, harga deterjen dan sabun memang sudah naik dengan signifikan. Menurut catatan Sariagri per 6 Februari 2022 lalu saja, tercatat harga deterjen naik dari rata-rata Rp18 ribu menjadi Rp22 ribu.
Sementara itu, harga sabun mandi juga naik dari Rp13 ribu – Rp32 ribu jadi Rp16.500 sampai Rp36 ribu. Menanggapi rencana kenaikan cukai deterjen, Amelia Ibu Rumah Tangga (IRT) di wilayah Pondok Cabe, Tangerang Selatan, mengaku keberatan.
Menurutnya, sejak pandemi COVID-19, penghasilan suaminya turun drastis, sementara harga kebutuhan pokok terus naik. "Deterjen juga termasuk kebutuhan pokok, karena dua hari sekali kan kita nyuci," ucapnya membuka percakapan.
Dia pun bingung jika semua harga naik, sementara gaji suaminya stagnan sejak dua tahun lalu. "Sekarang saja sudah lumayan berjuang untuk pemenuhan hidup sehari-hari. Saya terima orderan bikin kerajinan tangan supaya bisa buat tambahan belanja," akunya.
Maka itu, dia berharap pemerintah jangan lagi menambah beban hidup masyarakat. "Telur, daging sapi, bawang, cabai naik terus. Belum gas juga naik. Sekarang deterjen mau naik, saya sudah nggak bisa ngomong apa-apa lagi deh," ucapnya dengan nada kesal. (tim redaksi)
#rencanakenaikancukaideterjen
#kementeriankeuangan
#kenaikancukai
#badankebijakanfiskal
#berimbaskenaikanharga
Tidak ada komentar