Breaking News

Moda Transportasi Publik di Indonesia Belum Ramah Perempuan, Aksi Pelecehan Seksual Masih Marak

Gerbong khusus perempuan di kereta api. Foto: Ilustrasi/ Net

WELFARE.id-Moda transportasi publik di Indonesia belum ramah perempuan dan anak. Maraknya kasus pelecehan seksual di transportasi umum adalah contoh konkretnya.

Seperti yang terbaru, kejadian pelecehan seksual terjadi di kereta api yang videonya viral, belum lama ini. Maka itu, fenomena ini harus disikapi secara berani oleh penyelenggara transportasi publik dan korban.

Untuk mengedukasi pengguna transportasi umum agar berani mencegah dan melapor jika melihat dan menjadi korban tindakan pelecehan seksual, PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daop 1 Jakarta bersama Komnas Perempuan membuat kampanye bersama.

"Melalui kampanye ini, menggugah kesadaran masyarakat agar tidak melakukan tindak pelecehan seksual di transportasi umum, khususnya kereta api," kata Ketua Komnas Perempuan Andy Yentriyani melalui keterangan tertulis, dikutip Kamis (30/6/2022).

PT KAI Persero Daop 1 Jakarta dan Komnas Perempuan melakukan kampanye di Stasiun Gambir, Pasar Senen, Cikarang, dan Karawang. Dia berharap, melalui kampanye tersebut, masyarakat diajak saling menghargai dan menghormati sesama pengguna transportasi, agar mewujudkan rasa aman dan nyaman bagi seluruh individu.

Selain itu, kampanye antipelecehan seksual ini memiliki kontribusi signifikan untuk pemenuhan hak konstitusional atas rasa aman, termasuk dalam menggunakan transportasi publik. Tidak hanya KAI, dia berharap pihak penyelenggara moda transportasi lainnya juga mengikuti upaya tersebut demi mencegah pelecehan seksual di transportasi umum.

Ketua Subkomisi Partisipasi Masyarakat Komnas Perempuan Veryanto Sitohang mengatakan, tak hanya KAI, ia berharap moda transportasi publik lain juga ikut membangun kesadaran publik tentang pentingnya rasa aman dan nyaman penggunanya. "Saya berharap moda transportasi lain bisa ikut mencegah pelecehan maupun kekerasan seksual di dalam transportasi publik," harapnya.

Ia juga mengakui, moda transportasi publik di Indonesia belum ramah terhadap perempuan dan kelompok rentan lainnya. Oleh karena itu, perlu sebuah upaya untuk mencegah tindakan kekerasan seksual di moda transportasi publik.

Sebatas informasi, selama periode 2021 hingga Juni 2022, PT KAI telah melakukan 25 kali sosialisasi antitindakan kekerasan dan pelecehan seksual di sejumlah stasiun. Sebagai bentuk komitmen, petugas KAI baik di stasiun maupun di atas kereta api akan terus bersiaga jika terjadi tindak kekerasan dan pelecehan seksual. (tim redaksi)

#modatransportasiumum
#keretaapi
#kampanyeantikekerasandanpelecehanseksual
#ptkai
#keretaapiindonesia
#komnasperempuan

Tidak ada komentar