Breaking News

Istilah Midlife Crisis Ngetren, Simak Artinya dan Tips Melewati Fase Kehidupan Itu

Pekerja sedang merenung di kantor. Foto: Ilustrasi/ Net

WELFARE.id-Istilah Midlife crisis tengah populer sebagai bahasa gaul anak Selatan Jakarta. Mereka yang menggaungkan istilah itu, umumnya berusia 35-50 tahunan.

Sebuah masa, dimana seseorang mulai memikirkan alur kehidupan yang baru, mau kemana tujuan hidupnya, mencari kemapanan sosial dan ekonomi. Arahnya, agar kelak memasuki masa tua yang bahagia dan tak kesulitan ekonomi.

Di usia itu pula, pikiran kita cenderung dipenuhi emosi, memori, bahkan tujuan hidup baru. Menurut Psikolog Klinis Dewasa Ilham Anggi Putra, M.Psi, midlife crisis tak perlu dirisaukan.

Istilah midlife crisis pertama kali diperkenalkan oleh Eliot Jacques pada 1965 dan digunakan lebih luas oleh Psikolog Carl Jung. Midlife crisis adalah periode normal selama masa kehidupan ketika seseorang beralih dari masa muda ke masa tua. 

"Pada masa ini, seseorang mengevaluasi pencapaian, tujuan dan impian terhadap apa yang mereka harapkan di masa lalu dan tahap apa yang mereka hadapi dalam hidup," ulasnya, dikutip Selasa (21/6/2022).

Ilham menambahkan, setiap orangnya sendiri memiliki krisis yang berbeda-beda. Semua tergantung pada nilai yang mereka tonjolkan dalam kehidupan.

"Tergantung value setiap orang. Itu bisa di bidang pekerjaan, keluarga, penampilan, kesehatan," terangnya kepada wartawan di Jakarta. Ia juga menjelaskan, tidak semua orang akan mengalami fase ini.

Karena tergantung lagi bagaimana tiap orang menghayati transisi dari masa muda ke masa tua.

Tanda kamu mengalami midlife crisis, dilansir dari berbagai sumber:
 
1. Sadar usia bertambah tua

Salah satu tanda midlife crisis adalah pengakuan dalam diri sendiri bahwa Kamu sudah bertambah tua. Kesadaran ini sering kali disertai rasa negatif. 

2. Perilaku impulsif

Untuk mengatasi rasa tidak puas yang dialami, orang yang mengalami midlife crisis biasanya bersikap impulsif. Mereka bisa memiliki gaya hidup yang lebih ceroboh atau nekat karena merasakan urgensi untuk kembali mengevaluasi hidup dan mengembalikan semangat hidup.

3. Perubahan mental dan fisik

Midlife crisis cenderung disertai perasaan negatif. Ketika memasuki midlife crisis, seseorang bisa mengalami perubahan psikologis secara negatif, seperti penyesalan, kesedihan, frustrasi, mudah marah, dan lainnya.

4. Sering nostalgia

Midlife crisis berkaitan erat dengan reevaluasi masa lalu. Saat melakukan reevaluasi, kamu mulai memikirkan tentang apa yang telah dilakukan dalam hidup.

5. Merenungkan tujuan dan arti kehidupan

Selain melakukan refleksi terhadap masa lalu, ada banyak kekhawatiran yang muncul tentang masa depan. Kamu mulai memikirkan tentang apa yang ingin dilakukan dan lama kelamaan mulai muncul pertanyaan tentang tujuan dan arti kehidupan. 

6. Keinginan untuk melakukan hal baru

Ketika seseorang menyadari bahwa dirinya sudah semakin tua, ia mulai ingin melakukan dan merasakan hal baru. Hal baru yang dimaksud bisa berupa traveling, memulai karier baru, atau melakukan hal ekstrem, misalnya terjun payung. Orang yang mengalami midlife crisis akan berusaha keras mencari sensasi atau melakukan sesuatu yang belum pernah mereka lakukan. 

7. Khawatir dengan penampilan dan status

Saat melalui midlife crisis, seseorang bisa menjadi terlalu memikirkan tentang penampilan dan status. Orang yang mengalami midlife crisis bisa melakukan berbagai hal untuk mengubah penampilan, seperti mewarnai rambut, mengubah gaya berpakaian, hingga melakukan operasi plastik. 

8. Kehilangan ketertarikan dalam hubungan

Seseorang yang mengalami midlife crisis bisa mengalami kehilangan ketertarikan dalam berhubungan. Bahkan, beberapa di antaranya sampai memutuskan untuk bercerai dengan pasangannya. 

Tips untuk menghindari perasaan negatif midlife crisis:

Meskipun midlife crisis umumnya disertai perasaan negatif, periode ini bisa menjadi waktu di mana kamu bisa melakukan refleksi diri dan semakin berkembang. Dari sisi positifnya, midlife crisis bisa menjadi waktu di mana kamu mulai mengidentifikasi siapa diri kamu yang sebenarnya dan apa yang ingin dilakukan selama sisa hidup kamu. 

1. Ketahui sisi terbaikmu

Yakin, bahwa dirimu berharga dan punya kemampuan. Jika kesulitan mengidentifikasi kemampuan dirimu, carilah bantuan psikolog atau terapis.

2. Ambil hikmah dari perjalanan hidupmu

Yakinlah bahwa perjalanan hidupmu adalah yang terbaik yang pernah kamu jalani. Mau itu baik atau buruk.

Yang paling penting adalah pilihan-pilihan hari ini yang menentukan masa depanmu. Cobalah berdamai dengan dirimu sendiri dan pilihlah yang terbaik untuk kehidupan masa depanmu. Jangan mengulang kesalahan yang sama di masa lalu. (tim redaksi)

#midlifecrisis
#peralihanmasamudakemasatua
#pilihanmasadepan
#penentuanjalanhidup
#masadepan
#tujuanhidup
#psikolog

 

Tidak ada komentar