Breaking News

Heboh, Tasyakuran dan Khatam Al Quran di Sidrap Diramaikan Fashion Show Waria

Ilustrasi. Foto : wordpress

WELFARE.id-Warga Sidrap, Sulawesi Selatan, dihebohkan dengan adanya acara hajatan Tasyakuran rumah dan Khatam Al-Quran yang diramaikan dengan rangkaian fashion show waria. 

Acara ini rencananya akan digelar di Lapangan Bola A. Takko Tanrutedong pada 25 Juni 2022. Izin untuk acara ini pun telah dikeluarkan oleh Lurah Tanrutedong, Andi Refo, pada 31 Mei 2022. 

"Maka pada prinsipnya pemerintah Kelurahan Tanrutedong menyetujui penggunaan Lapangan Sepak Bola A. Takko Tanrutedong Kecamatan Dua Pitue," tulisnya dalam izin yang dikeluarkan dengan tebusan pada Kapolsek Dua Pitu, dikutip Rabu (8/6/2022). 

Namun, dia memberikan catatan bahwa penggunaan Lapangan Bola A. Takko Tanrutedong diperbolehkan dengan syarat menjaga keamanan dan ketertiban; menjaga hal-hal yang dapat meresahklan masyrakat; dan menjaga kebersihan lapangan setelah digunakan. 

Akan tetapi, belakangan acara tersebut mendapat protes dari warga Sidrap karena rangkaian acara dinilai bertentangan dengan nilai-nilai semestinya, di mana khataman Al Qur'an digandengkan dengan festival waria. 

Tak hanya warga, Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sulawesi Selatan (Sulsel) juga menentang acara tersebut. Sekretaris Umum MUI Sulsel Muammar Bakry menyampaikan, kegiatan tersebut dinilai melecehkan agama Islam karena pesta waria dipadukan dengan acara khatam Alquran. 

"Kalau hal ini tentu telah melecehkan agama. Apalagi itu yang dijadikan tameng. Apalagi dijadikan Alquran itu untuk melegitimasi atau membenarkan apa yang mereka lakukan," katanya. 

Muammar menjelaskan, dalam ajaran agama Islam sudah sangat jelas bahwa kegiatan festival waria sangat diharamkan. Apalagi tameng untuk membungkus kegiatan waria itu dengan dibarengi kegiatan Islam lainnya. 

"Prinsipnya festival waria ini tentu sangat bertentangan dengan nilai-nilai ajaran Islam. Apapun yang membungkus kegiatan itu termasuk yang kedengarannya hal baik seperti khatam Alquran dan lainnya itu tidak baik," imbuhnya. 

Muammar mengaku bahwa pihaknya akan sangat mendukung upaya Pemda dan aparat setempat untuk membatalkan festival waria ini. Sebab, menurutnya kegiatan seperti itu tidak bisa dicampurkan antara yang hak dengan yang batil. Apalagi Alquran yang dijadikan tameng. 

Lebih lanjut, Muammar menegaskan kepada pemerintah dan kepolisian harus terus memantau kegiatan serupa. "Jika ada celah yang didapatkan, maka akan meresahkan masyarakat muslim," pungkasnya. (tim redaksi

#viral
#fashionshowwaria
#tasyakuran
#sidrap
#mui

Tidak ada komentar