Disokong Kinerja Perusahaan Asuransi, Laba BUMN Meroket 869 Persen
WELFARE.id-Di tengah pemulihan ekonomi, laba konsolidasi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sepanjang tahun lalu mencapai Rp126 triliun. Realisasi ini naik 869 persen dibandingkan laba pada 2020 yang hanya Rp13 triliun.
Dari jumlah tersebut, PT Jasa Raharja (Persero), ikut menyumbang perolehan laba BUMN Rp1,6 triliun atau naik 7,97 persen dibanding tahun 2020.
Selain meraih laba kinerja positif, PT Jasa Raharja juga turut memberikan dampak positif ke sektor asuransi Indonesia dan memberikan multiplier effect ke sektor transportasi.
Direktur Utama (Dirut) PT Jasa Raharja Rivan A. Purwantono mengatakan di tengah kondisi pemulihan ekonomi Indonesia, capaian kinerja positif tersebut didorong keberhasilan PT Jasa Raharja dalam melakukan inovasi dan transformasi digital yang searah dengan kebijakan Kementerian BUMN.
”Laba merupakan bagian dari kinerja positif yang dicetak PT Jasa Raharja, yang ikut mendongkrak sektor Perasuransian Indonesia, dan memberi dampak positif bagi sektor transportasi,” kata Rivan dalam keterangan resminya, dikutip Kamis (30/6/2022).
Rivan juga mengungkapkan penopang utama pencetakan laba perusahaan Jasa Raharja berasal dari pencapaian pendapatan yaitu berhasil membukukan pendapatan Rp5,92 triliun, atau tumbuh 4,58 persen dibandingkan periode tahun 2020.
Ia juga mengatakan akselerasi utama pertumbuhan laba Jasa Raharja terletak pada strategi bisnis yang disebut AGILE (Accelerate, Gain, Integrate, Leverage, dan Enhance) yang merupakan bagian dari Peningkatan Brand Awareness dan Inovasi Pelayanan yang Optimal.
Pendapatan yang tercapai dan tumbuh bisa menciptakan efisiensi hingga keuntungan bisa diraih, yaitu inovasi pelayanan pada fungsi front liner sehingga bisa mencapai pendapatan yang optimal.
Dari sisi operasional, PT Jasa Raharja bekerja sama dengan 2.368 rumah sakit atau 95,91 persen dari rumah sakit di bawah Kementerian Kesehatan, telah menyerahkan santunan sebesar Rp 2,41 triliun naik 3,2 persen dibandingkan tahun 2020.
Sementara itu, dari anak usaha BUMN, PT Asuransi BRI Life mencatatkan pertumbuhan pendapatan premi sebesar 51,8 persen year-on-year (yoy) sepanjang kuartal I 2022.
Adapun total pendapatan premi perseroan sepanjang kuartal I 2022 sebesar Rp2,5 triliun, naik dibandingkan kuartal I 2021 senilai Rp1,65 triliun. Peningkatan pendapatan premi ini dikontribusi dari penjualan lini nonunit linked.
Adapun, secara keseluruhan total pendapatan usaha sebesar Rp2,91 triliun sepanjang kuartal I 2022 atau naik 77,8 persen dibandingkan periode yang sama pada 2021 sebesar Rp1,63 triliun.
Direktur Utama BRI Life Iwan Pasila mengatakan, pertumbuhan signifikan tersebut ditopang oleh penetrasi nasabah yang sangat baik, sejalan dengan penetrasi induk usaha PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.
"Induk kami terus penetrasi nasabah UMKM dan ke bawah, sehingga kami juga penetrasi nasabah-nasabah ritel melalui produk yang ada. Kami pun bisa capai hampir 16,5 juta tertanggung, ini capaian signifikan," terang Iwan.
Untuk melakukan penetrasi lebih dalam kepada nasabah Bank BRI, perseroan menyediakan asuransi mikro dengan premi Rp50.000 setahun. Dengan asuransi mikro tersebut, BRI Life mampu menggaet 1-1,5 juta pemegang polis tiap bulannya. (tim redaksi)
#keuntungan
#laba
#bumn
#perusahaannegara
#keuangannegara
#perusahaanasuransi
#keuangan
Tidak ada komentar