Breaking News

Banjir Rob juga Landa Nusa Tenggara

Banjir rob terjang wilayah NTB dan NTT. Foto : BNPB Bima

WELFARE.id-Pesisir Bima di Nusa Tenggara Barat diterjang banjir rob. Akibatnya, sebanyak 50 rumah terendam. Sebanyak 280 petak tambak warga juga terendam. 

Peristiwa ini terjadi dipicu gelombang pasang air laut sekitar pukul 16.00 WITA sejak Selasa lalu hingga menggenangi pemukiman warga. 

Berdasarkan laporan visual BNPB di lapangan, terlihat tambak ikan bandeng milik warga terendam hingga pembatas antar tambak sudah rata dengan air. Para warga melakukan peninggian batas tambak untuk membentuk kembali petak tambak yang sebelumnya terendam. 

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bima melaporkan banjir ini melanda empat kecamatan yakni Kecamatan Palibelo, Kecamatan Woha, Kecamatan Bolo dan Kecamatan Langgudu. Sementara itu dilaporkan juga tidak ada jiwa mengungsi akibat peristiwa tersebut. 

"Tim reaksi cepat dari BPBD setempat telah menyiapkan peralatan dan perlengkapan evakuasi tanggap darurat apabila diperlukan," ujar Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dalam siaran persnya Kamis (16/6/2022). 

BNPB mengimbau masyarakat di sepanjang pesisir pantai untuk selalu waspada dan siaga akan adanya potensi gelombang tinggi yang dapat menimbulkan bahaya lanjutan seperti banjir rob. 

Terlebih berdasarkan pantauan BMKG dari data water level dan prediksi pasang surut. Banjir pesisir (rob) berpotensi terjadi di 20 wilayah pesisir di Indonesia mulai 11-23 Juni. 

Bersamaan dengan itu, adanya fenomena Super Full Moon yaitu fase Bulan Purnama yang mempengaruhi terjadinya peningkatan ketinggian pasang air laut. Upaya-upaya darurat seperti peninggian dan penguatan tanggul tambak perlu dilaksanakan 

Upaya pengamanan komoditas budidaya di tambak seperti penambahan jaring yang diikat di sepanjang tanggul tambak dan upaya lain juga bisa dilakukan dengan berkoordinasi dengan dinas terkait setempat," tutup Abdul 

Tak hanya menimpa pemukiman, banjir rob juga menggenangu area bandara. PT Angkasa Pura I Bandara Internasional Lombok menyatakan dua penerbangan dari Bandara Lombok menuju Bima ditunda karena ada penutupan landas pacu di Bandara Sultan Muhammad Salahuddin. 

Tak hanya NTB, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Maritim Tenau, Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), kembali merilis ancaman banjir rob yang berpotensi melanda wilayah pesisir pada 15-16 Juni. 

"Kita catat ada tujuh pulau yang wilayah pesisirnya diterjang banjir rob," kata Prakirawan Stasiun Meteorologi Maritim Tenau, Dyah Safitri Maharani. 

Wilayah yang berpotensi diterjang banjir rob yakni pesisir Pulau Timor, Pulau Rote, Sabu, Raijua, Sumba, Lembata, dan bagian selatan Pulau Flores. Dyah menjelaskan, banjir rob merupakan peristiwa naiknya permukaan air laut ke daratan karena pasang atau curah hujan yang tinggi. 

Kondisi itu, lanjut dia, menyebabkan daerah di sekitarnya tergenang air laut. Dyah meminta, masyarakat yang bermukim di pesisir pulau mewaspadai ancaman banjir rob. Dyah mengatakan, penyebab utama peristiwa itu akibat adanya pengaruh dari aktivitas astronomi pada fase bulan purnama atau super full moon. 

Posisi bulan, kata dia, berada pada jarak terdekat dengan bumi. Kondisi ini dapat menyebabkan potensi pasang maksimum, gelombang tinggi, dan angin kencang sehingga akan mempengaruhi dinamika pesisir di wilayah NTT berupa potensi banjir pesisir. 

Dampak dari kejadian itu, aktivitas transportasi di daerah, petani garam, dan perikanan darat di sekitar pelabuhan dan pesisir dapat terganggu. "Masyarakat kita imbau untuk selalu waspada dan siaga untuk mengantisipasi dampak dari banjir pesisir," imbuhnya. (tim redaksi) 

#banjir
#rob
#banjirrob
#ntb
#ntt
#bima
#bandarasultanmuhammadsalahuddin

Tidak ada komentar