Breaking News

Banjir Bandang Landa Pamijahan Bogor, Korban Selamat: Air Bah Datang saat Maghrib

Petugas SAR dan warga melakukan pencarian korban banjir dan tanah longsor di Kecamatan Pamijahan, Kabupaten Bogor. Foto: BPBD Kabupaten Bogor

WELFARE.id-Bencana banjir dan longsor yang melanda Desa Cibunian, Kecamatan Pamijahan, Kabupaten Bogor, membuat warga trauma. Pasalnya, selain menewaskan satu orang bencana itu juga menghancurkan belasan rumah warga. 

Bahkan, sejumlah jembatan putus akibat banjir bandang tersebut. Salah satu jembatan penting yang putus berada di Kampung Cimanggu. Terlihat, jembatan yang cukup lebar yang jadi akses utama warga untuk beraktivitas itu putus di bagian tengah usai diterjang banjir.

Beberapa rumah warga yang berada di pinggir Kali Cisarua itu pun nampak rata dengan tanah. Kolam ikan atau tambak milik warga juga hanyut terbawa banjir bercampur lumpur dan batu yang mendatangkan kerugian ratusan juta rupiah.

Ocang, 50, salah satu warga setempat mengatakan jembatan di kampungnya yang jadi akses utama warga terputus karena diterjang banjir bandang. Jembatan itu jadi akses utama warga Kampung Cimanggu dengan Purasari, Kecamatan Leuwiliang.

”Kalau di sini namanya Desa Cibunian, kampungnya Cimanggu. Jembatan yang ada di desa ini bisa digunakan untuk menuju Purasari, Leuwiliang," terang OcangJumat sore (24/6/2022).

Ocang juga menceritakan detik-detik sebelum banjir melanda kampungnya pada Rabu sore (22/6/2022) lalu. Banjir diawali dengan suara gemuruh dari hulu kali dan beberapa pohon besar yang ada di pinggir kali roboh.

"Mula-mula biasa aja, tiba-tiba air naik. Jam 6 waktu masuk salat magrib air mulai surut. Ternyata saat saya  salat, pohon tiba-tiba roboh. Terdengar suaranya kencang, ternyata jatuh kena air besar," paparnya. 

Dirinya pun langsung melompat melalui dapur untuk menyelamatkan diri. Setelah berhasil keluar, air yang lebih besar datang dan menghancurkan rumahnya yang lokasinya tak jauh dari Kali Cisarua tersebut. 

"Saya sendirian karena istri udah lari ke sana gitu. Rumah kena air, ini air dari sana ada suara kayak angin puting beliung. Ternyata air datang, pas saya lihat dari pintu belakang, ada air sedada. Saya lompat jatuh, saya mandi lumpur," cetus Ocang juga.

Pengakuannya, banjir yang dialamnya ini terparah sejak puluhan tahun silam. Beruntung dirinya masih bisa menyelamatkan diri keluar dari rumah usai tempat tinggalnya dihantam banjir bandang.

"Kata orang tua (banjir besar terakhir) tahun 1946. Kalau yang terendam mah ada 15 rumah yang terdampak. Kemarin nggak sempat ngambil apa-apa di sini, air datang kayak ombak kayak laut masuk," tuturnya juga.

Senada dengan Ocang, warga lainnya Endang, 45, juga menjadi korban terdampak banjir bandang tersebut. Beruntung, nyawa dirinya dan keluarga masih selamat dari banjir yang besar tersebut.

"Alhamdulillah mertua saya buru-buru keluar dari rumah dan langsung aja lari ke atas, ke rumah saya. Cuma kalau harta benda gak bisa di selamatkan udah terbawa air, hanyut semua," ucap Endang dengan senyum getir. (tim redaksi)


#bencanaalam
#banjirbandang
#kalicisarua
#longsor
#kecamatanpamijahan
#kabupatenbogor
#jembatanputus
#rumahwargarusak

Tidak ada komentar