Breaking News

Wabah PMK Jangkiti 2 Provinsi Ini, Distribusi Hewan Ternak Dibatasi di Perbatasan

Hewan ternak. Foto: Ilustrasi/ Net

WELFARE.id-Wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang menjangkiti hewan ternak patut diwaspadai. Sejumlah daerah sudah mulai membatasi penjualan hewan ternak.

Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mengatakan, pemberian obat sementara untuk hewan ternak seperti sapi dan kerbau setidaknya bisa memberikan imunitas terhadap virus PMK selama 14 hari. Menurutnya, jangka waktu tersebut cukup dalam proses pembuatan vaksin nasional untuk hewan ternak, baik dari segi produksi maupun distribusinya. 

"Imunitas dari virus PMK ini seperti COVID-19, 14 hari," ujar Mentan Syahrul Yasin Limpo dalam video konferensi persnya, dikutip Kamis (12/5/2022). Mentan berharap, pemberian obat sementara bisa menguatkan daya tahan tubuh para hewan ternak sembari menunggu vaksin nasional tercipta. 

"Kita usahakan 2 kali 14 hari, dan kita berharap sebelum 20 hari kita sudah bisa berikan vaksin yang kita buat sendiri," imbuh Mentan. Saat ini, pemerintah juga telah memberikan disinfektan pada beberapa daerah untuk membunuh virus-virus yang ada di udara maupun yang menempel pada benda-benda.

"Kami berharap tidak ada kepanikan yang berlebihan. Karena kita akan tangani secara maksimal, kepanikan itu tidak perlu terjadi seperti yang disampaikan. PMK ini tidak menular pada manusia," imbuhnya.

Daerah ini rawan penyebaran PMK

Sebelumnya, Kementerian Pertanian (Kementan) menetapkan 6 kabupaten di 2 provinsi Indonesia terjangkit wabah PMK pada hewan ternak. "Dua daerah itu adalah Provinsi Aceh dua kabupaten, dan empat kabupaten di Jawa Timur," terang Mentan.

Kabupaten yang dilanda wabah PMK pada hewan ternak yakni di Aceh, yaitu Kabupaten Aceh Tamiang dan Kabupaten Aceh Timur. Sementara empat kabupaten di Jawa Timur yaitu Gresik, Sidoarjo, Lamongan, dan Mojokerto.

Data Kementerian Pertanian menyebutkan jumlah kasus hewan ternak yang terinfeksi PMK di Jawa Timur sebanyak 3.205 ekor dengan kasus kematian mencapai 1,5 persen. Sementara kasus positif PMK di Aceh sebanyak 2.226 ekor dengan kasus kematian 1 ekor.

PMK pada hewan ini menjangkiti hewan ternak dengan kuku terbelah seperti sapi, kambing, domba, dan babi. Penularan penyakit ini terjadi melalui virus yang penyebarannya lewat udara atau airborne maupun kontak langsung.

Tutup perbatasan daerah terjangkit

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo memerintahkan siaga di titik perbatasan wilayahnya untuk mengantisipasi PMK pada hewan ternak. Penyakit tersebut telah terdeteksi di Jawa Timur.

Menurut dia, siaga di perbatasan itu dilakukan untuk antisipasi melalui isolasi hewan ternak dari wilayah Jawa Timur. "Ini sudah ada di Jawa Timur dan kita border, perbatasan," kata Ganjar, dikutip Kamis (12/5/2022).

Ia mengaku, sedang intens berkomunikasi dengan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menggerakkan surveilans kesehatan hewan di Jawa Tengah. Dia mengatakan, Kementan akan memusnahkan penyakit tersebut dengan teknis yang dikuasai oleh para ahli dan dokter hewan.

Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, kata Ganjar, kini bersiap menghadapi kemungkinan terburuk penyakit itu masuk ke daerahnya. "Kami siap-siap di Jawa Tengah bukan tidak mungkin itu juga kan bisa bergeser, maka kenapa mesti dijaga transportasi lalu lintas hewan kita," tuturnya.

Kepolisian Daerah Jawa Tengah yang membentuk satuan tugas untuk menangani penyakit tersebut. "Itu sudah terbentuk, sudah ada. Jadi di bawah Direktorat Kriminal Khusus kita itu akan menangani secara komprehensif soal ini," kata Kapolda Jawa Tengah Inspektur Jenderal Ahmad Luthfi. (tim redaksi)

#wabahpenyakithewanternak
#penyakitmulutdankuku
#pmkpadahewan
#hewanternak
#kementan
#mentansyahrulyasinlimpo
#persiapanvaksinternak
#penutupanperbatasan

Tidak ada komentar