Breaking News

Marcos Jr Klaim Menang Pilpres Filipina, Berikut Profil Wakilnya yang Tak Kalah Kontroversi

Pasangan Ferdinand Marcos Jr dan Sara Duterte Carpio sukses pikat pemilih dalam pemilihan Presiden dan Wakil Presiden Filipina. Foto: Istimewa/ Net

WELFARE.id-Ferdinand Marcos Jr mengklaim menang dalam pemilihan Presiden Filipina, Rabu (11/5/2022). Dirinya bersumpah untuk menjadi pemimpin "untuk semua orang Filipina".

Melansir AFP, Kamis (12/5/2022), klaim kemenangan Marcos Jr, yang dikenal sebagai "Bongbong" itu usai dirinya memastikan telah mendapatkan lebih dari 56 persen suara dan lebih dari dua kali lipat dari saingan terdekatnya, Leni Robredo yang liberal. Kemenangan tersebut menjadi bukti bahwa rakyat Filipina sudah "melupakan" masa lalu dan menatap masa depan.

Seperti diketahui, kepemimpinan Marcos Sr memimpin Filipina dengan tangan besi. Ia dikenal diktator selama masa kepemimpinannya, korup hingga membuat Filipina bangkrut, dan akhirnya dilengserkan.

"Kepada dunia, dia berkata, "Nilai saya bukan dari nenek moyang saya, tetapi dari tindakan saya"," kata Juru Bicara Vic Rodriguez mengutip pernyataan Marcos Jr. Beberapa jam setelah kemenangannya, Marcos Jr mengunjungi makam ayahnya di pemakaman pahlawan nasional di Manila. 

Foto-foto yang diposting di akun media sosial resmi Marcos kemarin, menunjukkan dia berdiri di depan makam besar dengan kepala sedikit tertunduk dan menutupi matanya dengan tangan kanannya, seolah menangis. "Ini adalah kemenangan bagi semua orang Filipina dan untuk demokrasi," kata Rodriguez dalam pernyataannya.

Mengenal Sara Duterte

Tak hanya kontroversi keikutsertaan Marcos Jr di Pilpres Filipina saja, ia juga berani menggandeng anak dari Presiden Filipina Petahana, Rodrigo Duterte, yaitu Sara Duterte Carpio.

Di antara keduanya, profil Sara yang paling banyak menyita perhatian. Perempuan bernama lengkap Sara Zimmerman Duterte ini lahir di Kota Davao, Filipina, 31 Mei 1978. 

Melansir informasi yang dimuat oleh Reuters, Sara dididik untuk menjadi seorang pengacara sejak belia oleh ayahnya. Dengan begitu, dirinya bisa mudah terjun ke dunia politik dan mengikuti jejak Rodrigo. 

Sara menempuh pendidikan hukum di Universitas San Sebastian. Setelahnya, Sara aktif menjadi pengacara, terutama di kantor pengacara milik keluarganya, Carpio and Duterte Lawyer.  

Pada 2007, dia terpilih sebagai Wakil Wali Kota Davao, sementara Rodrigo menjabat sebagai Wali Kota Davao. Selang tiga tahun kemudian, Sara menggantikan ayahnya sebagai wali kota dan menjadi pemimpin perempuan pertama bagi Kota Davao.

Selama menjabat, Sara banyak membuat program yang terbilang nyentrik. Salah satunya Magnegosyo Ta ‘Day, yakni sebuah program yang bisa digunakan komunitas LGBT untuk mencari pekerjaan. 

Di laman resmi Pemerintah Kota Davao disebutkan pula bahwa Sara mendirikan kantor Pembangunan Perdamaian Davao yang akan menjadi basis proyek PEACE 911. Proyek ini dimaksudkan untuk menciptakan perdamaian lokal, utamanya di Distrik Paqulbato. 

Sebagai orang nomor satu di Davao, Sara dianggap berhasil membawa kota itu menjadi yang paling maju dan kaya ke-8 di Filipina. Namun, citranya pernah sedikit tercoreng di 2011. 

Saat itu, dia meninju staf di pengadilan karena menghancurkan rumah-rumah dan properti yang menjadi sengketa di Distrik Agdao. Sara mendapat teguran dari Ombudsman dan sempat menerima sanksi administratif. 

Pada 2021, Sara mantap maju dalam pemilu Filipina sebagai wakil presiden dan berhasil terpilih. Diketahui, dirinya bergabung dengan Partai Lakas-CMD yang terhitung baru. Partai itu dipimpin oleh mantan Presiden Filipina, Gloria Arroyo. (tim redaksi)

#pemilihanpresidenfilipina
#ferdinandmarcosjr
#saradutertecarpio
#sejarah
#politik
#pemimpindiktator
#anakmarcossr
#dipilihwargafilipina
#pemilufilipina
#klaimkemenangan

Tidak ada komentar