Breaking News

Siapa Bilang Imunisasi hanya untuk Anak? Orang Dewasa Juga Perlu, Lho!

Orang dewasa juga butuh imunisasi. Foto: Ilustrasi/ Net

WELFARE.id-Siapa bilang imunisasi atau vaksinasi hanya untuk anak-anak? Orang dewasa juga membutuhkan perlindungan kesehatan ekstra dengan imunisasi.

Hal itu diungkapkan Ketua Pengurus Pusat Perhimpunan Alergi Imunologi Indonesia (PERALMUNI) Prof Dr dr Iris Rengganis, Sp.PD-KAI. Dia mengatakan, bahwa imunisasi tidak hanya untuk anak-anak tapi masih diperlukan pada saat seseorang menginjak usia dewasa.

Imunisasi berfungsi meningkatkan kekebalan seseorang terhadap suatu penyakit. Sehingga bila suatu saat terpapar dengan penyakit tersebut tidak akan sakit atau hanya mengalami sakit ringan.

Di tengah situasi pandemi, pemberian imunisasi bertambah penting untuk melindungi populasi yang lebih baik dalam COVID-19. Di antara beberapa rekomendasi vaksin untuk orang dewasa, vaksinasi influenza dinilai penting untuk mencegah timbulnya koinfeksi dengan infeksi virus COVID-19 yang dapat mengakibatkan komplikasi serius.

"Usia dewasa mulai dari 19 tahun sampai seterusnya perlu untuk imunisasi. Memang belum jadi program pemerintah tapi ada rekomendasi dari spesialisasi penyakit dalam bahwa kita perlu. Termasuk influenza bisa diberikan setahun sekali sesuai dengan vaksin yang ada, karena dia mutasi maka dibuat vaksin yang baru jadi disesuaikan dengan vaksin yang ada," ujar Prof Iris dalam diskusi webinar kesehatan, dikutip Jumat (15/4/2022).

Selama pandemi COVID-19, WHO merekomendasikan vaksinasi influenza untuk populasi rentan seperti tenaga kesehatan, lansia, anak kecil, ibu hamil, dan mereka yang mengalami kondisi medis kronis tertentu. Tidak hanya vaksin flu, sangat penting untuk masyarakat agar tidak melupakan pentingnya pemberian imunisasi rutin lain untuk dewasa. 

Melansir laman resmi hallodoc, sedikitnya ada 10 vaksin yang disarankan untuk orang dewasa, yaitu, vaksinasi Hepatitis A dan B, Meningitis, Tdap, PCV, BCG, Cacar Air, Herpes Zooster, COVID-19, Campak dan Rubella, serta HPV. "Kemudian pneumonia untuk orang tua, sekarang diberikan di atas 50 tahun. Mudah-mudahan nanti ada yang untuk di bawah 50 tahun, karena banyak juga yang kena pneumonia di bawah 50 tahun," lanjutnya.

Dia juga menambahkan, Hepatitis A dan B juga direkomendasikan untuk orang dewasa. Selain itu, vaksin tifoid untuk mencegah penyakit tifus yang diberikan 3 tahun sekali dan vaksin HPV untuk melindungi tubuh dari infeksi human papillonavirus alias penyebab kanker serviks.

"Ada juga yellow fever, itu untuk kondisi khusus, misalnya mau ke negara Afrika, saat membuat visa akan dikasih tahu biasanya. Kemudian vaksin meningitis kalau mau umrah atau haji," paparnya.

Menurutnya, semua vaksin tersebut, sampai saat ini masih bersifat anjuran. Namun dia berharap, kedepannya bisa masuk dalam program pemerintah atau imunisasi wajib.

"Mudah-mudahan suatu saat bisa jadi program pemerintah juga, mungkin dari influenza dulu baru yang lain," harapnya. Sementara itu, WHO Strategic Advisory Group of Experts on Immunization (SAGE) mengungkapkan, bukti bahwa vaksin dosis tunggal ampuh melindungi perempuan dari kanker serviks.

SAGE mengungkapkan satu dosis ini sama ampuhnya dengan 2-3 dosis vaksin HPV. Hal ini disebut menjadi game-changer untuk pencegahan penyakit kanker serviks. 

Mereka juga melihat bahwa potensi ini bisa menyelamatkan lebih banyak perempuan hanya dengan satu suntikan. "Vaksin HPV sangat efektif untuk pencegahan HPV serotipe 16 & 18, yang menyebabkan 70 persen kanker serviks," kata Ketua SAGE Dr Alejandro Cravioto.

Mengutip laman WHO, kanker serviks sering disebut sebagai pembunuh diam-diam. Namun penyakit ini sebenarnya bisa dicegah.

Hanya saja WHO menyebut bahwa kanker serviks adalah penyakit karena ketidakadilan akses. Rekomendasi SAGE untuk satu dosis vaksin HPV ini terjadi karena kekhawatiran atas lambatnya pengenalan vaksin HPV ke dalam program imunisasi dan cakupan populasi yang rendah secara keseluruhan, terutama di negara-negara miskin.

Berikut rekomendasi jadwal vaksin HPV dari SAGE:

1. Jadwal satu atau dua dosis untuk target utama anak perempuan berusia 9-14;

2. Jadwal satu atau dua dosis untuk wanita muda berusia 15-20;

3. Dua dosis dengan interval 6 bulan untuk wanita yang lebih tua dari 21 tahun;

4. Individu dengan immunocompromised, termasuk mereka dengan HIV, harus menerima tiga dosis jika memungkinkan, dan jika tidak, setidaknya dua dosis. Ada bukti terbatas mengenai kemanjuran dosis tunggal dalam kelompok ini. (tim redaksi)

#vaksinasiorangdewasa
#imunisasiorangdewasa
#vaksinhepatitisadanb
#vaksininfluenza
#vaksinhpv
#kankerserviks

Tidak ada komentar