Breaking News

Peneliti : X-ray Bisa Sembuhkan COVID-19

Ilustrasi x-ray. Foto : net

WELFARE. Id-Virus corona telah menjadi pandemi global. Setiap peneliti berlomba-lomba untuk menemukan obat yang menyerang saluran pernafasan ini. 

Salah satunya, Radiasi sinar X-ray. Radiasi yang biasa ditemukan ketika melakukan rontgen ternyata bisa membantu pasien lansia melawan infeksi COVID-19. 

Dikutip dari South China Morning Post, kabar baik ini didasarkan pada studi terbaru yang dilakukan di Amerika Serikat (AS). Hasil tersebut membuat terapi X-ray digadang-gadang menjadi alternatif pengobatan virus corona yang 'aman, murah dan tersedia secara global'. 

Dalam penelitian itu, terdapat 10 pasien Covid-19 yang menjadi sukarelawan untuk diterapi menggunakan radiasi X-ray. 

Ternyata, kesepuluh pasien setelah diradiasi di bagian dadanya mengalami kesembuhan yang lebih cepat daripada yang tidak. 

Studi tersebut telah dituliskan dalam jurnal yang belum mendapat ulasan sejawat (peer-review) dan dipublikasikan di medrxiv.org

Waktu rata-rata penyembuhan setelah terapi radiasi sekitar tiga hari, yakni setengah dari perawatan pada umumnya menggunakan remdesivir atau hidroksiklorokuin. 

Pasien yang diobati rata-rata usianya 78 tahun dengan jangkauan antara 43 hingga 104 tahun. Sebelum diterapi, semuanya dalam kondisi kritis dan menurun sehingga membutuhkan ventilator. 

Sekitar 70 persen, merupakan warga AS keturunan Afrika-Amerika. Pengujian radiasi dengan kode RESCUE 1-19 dimulai pada Jumat 24 April 2020 silam. 

Eksperimen itu dilakukan tepat sehari setelah Presiden AS Donald Trump menyebut virus bisa dibunuh dengan 'cahaya yang sangat kuat'. ''Mungkin seharusnya kita memaparkan tubuh kita pada ultraviolet yang dahsyat atau hanya cahaya yang sangat kuat,'' kata Presiden Amerika saat itu, Donald Trump. 

''Seharusnya Anda memasukkan cahaya ke dalam tubuh, apakah lewat kulit atau cara lainnya,'' tambahnya. 

Meski kebetulan bersamaan, wakil ketua tim peneliti itu, dr. Mohammad Khan menolak asumsi kaitan studi mereka dengan ucapan Trump. ''(Saya) tak tahu pasti apa yang dimaksud olehnya (Trump). X-ray bukanlah benda yang sama,'' katanya. 

''Saya kira jika dia katakan energi yang lebih kuat, melebihi spektrum cahaya tampak atau UV, maka itu bisa jadi kuantifikasi yang lebih baik dari X-ray,'' tambahnya. 

Situasi yang terjadi malah sebaliknya, sinar X menekan aktivitas beberapa sel imun tubuh. Memang banyak bukti yang menunjukkan pasien COVID-19 kebanyakan tewas karena reaksi berlebihan dari sel imun dan menyebabkan jaringan tubuh rusak. 

Oleh karena itu, sinar X akan mendinginkan beberapa sel imun hiperaktif seperti makrofag sehingga tubuh punya waktu untuk melawan infeksi. (tim redaksi

#covid19
#xray
#sinarx
#obatcovid
#peneliti
#kesehatan

Tidak ada komentar