Breaking News

Jika Israel Serang Fasilitas Nuklir Iran, Presiden Raisi: Kami Targetkan Jantung Negara Zionis!

Presiden Iran Ebrahim Raisi. Foto: Iranian Presidency Office via AP

WELFARE.id-Presiden Iran Ebrahim Raisi melontarkan peringatan keras terhadap Israel untuk tidak mengambil ”langkah sekecil apapun” terhadap negaranya. Jika itu terjadi, Raisi mengingatkan Angkatan Bersenjata Iran akan menargetkan jantung Israel.

Seperti dilansir Reuters dan Associated Press, Senin (18/4/2022), peringatan itu dilontarkan Raisi dalam pidatonya saat menghadiri parade militer Iran yang digelar tahunan pada Senin (18/4/2022) waktu setempat.

"Jika Anda melakukan langkah sekecil apapun terhadap negara kami ... jantung rezim Zionis akan menjadi tujuan Angkatan Bersenjata kami," tegas Raisi dalam pidatonya, merujuk pada Tel Aviv di Israel.

Raisi tidak menjelaskan lebih lanjut maksud pernyataannya itu, namun dia menegaskan bahwa Iran mengawasi setiap langkah Israel ”dengan cermat”.

Peringatan ini disampaikan Raisi saat pembicaraan di Wina, Austria, untuk merundingkan pembatasan kemampuan nuklir Iran terhenti. Israel menentang kesepakatan nuklir Iran, yang disebut tidak cukup untuk membatasi program nuklir atau aktivitas militer Iran di kawasan tersebut.

Para pejabat Israel menegaskan akan secara sepihak melakukan apa yang diperlukan untuk melindungi negara mereka. Israel, yang tidak diakui oleh Iran, telah menegaskan tidak akan menerima Republik Islam Iran sebagai ”negara ambang nuklir”. 

Sementara Iran dan negara kekuatan dunia telah berupaya membangkitkan kesepakatan nuklir tahun 2015 yang mengatur pembatasan nuklir Teheran.

Setelah hampir setahun berlangsung, pembicaraan tidak langsung antara Iran dan Amerika Serikat (AS) terhenti bulan lalu. Israel kemudian menegaskan pihaknya tidak terikat oleh kesepakatan apapun dan pada akhirnya bisa melakukan tindakan sepihak terhadap lokasi fasilitas nuklir Iran.

Dalam pidatonya, Raisi juga menyebut kekuatan militer Iran bersifat pencegahan. Dia mengklaim militer Iran mampu meningkatkan kemampuan meskipun dibelenggu sanksi selama bertahun-tahun terkait program nuklir Teheran.

Parade militer Iran yang digelar Senin (18/4/2022) waktu setempat memamerkan jet-jet tempur, helikopter, drone dan sistem pertahanan udara, juga tank militer, rudal serta kapal angkatan laut.

Sementara itu, sebuah sumber militer Iran di kutif dari Tehran Time memaparkan titik-titik lokasi aset militer Israel seperti pabrik senjata, gudang amunisi, barak militer, bunker penyimpanan, pangkalan rudal, pos komando dan lain-lain sudah ditandai oleh Iran dengan pin warna merah dalam peta negara tersebut. 

Meski tempat-tempat tersebut sudah dikamuflase dan disamarkan sedemikian rupa oleh Israel, tetap saja intelijen Iran mampu mengendus keberadaannya aset strategis militer Israel yang akan jadi lokasi serangan jika kedua negara berperang. 

Sebelumnya, Israel mengaku menyisihkan dana khusus USD1,5 miliar (Rp21,5 triliun) dari anggaran pertahanan militernya yang mencapai USD19,2 miliar (Rp275 triliun) untuk mempersiapkan kemungkinan serangan terhadap fasilitas nuklir Iran. 

Perdana Menteri (PM) Israel Naftali Bennett mengakui pihaknya berada di tengah kampanye persenjataan terbesar selama bertahun-tahun, dan dipaksa menghadapi ancaman yang ditimbulkan oleh Iran dan proksinya selama 24 jam sehari. 

”Kami berinvestasi dalam persenjataan untuk keamanan Pasukan Pertahanan Israel (IDF) dan seluruh pembentukan pertahanan negara,” ujar dia, dilansir Sputnik pada Selasa (11/1/2022) lalu. 

”Saya akan mengatakan bawah ini adalah persenjataan yang belum pernah kita lihat selama bertahun-tahun. Persenjataan ini penting untuk kelangsungan hidup kita, dan saya sangat senang tentang itu serta bertekad menyelesaikannya dengan cepat,” papar Bennett, berbicara di depan komite urusan luar negeri dan pertahanan Knesset.

”Iran berada di puncak daftar tantangan kita. Iran adalah kepala gurita yang terus-menerus mengancam Israel di semua perbatasannya melalui proksi dan tentakelnya,” ungkap Bennett juga. 

Dia menambahkan kalau Israel harus berurusan siang dan malam dengan Iran, aktivitas jahatnya, dan satelitnya. ”Kami beralih ke konsep serangan yang konsisten dan bukan hanya pertahanan yang konsisten,” paparnya juga. 

Meskipun pernah menjabat sebagai menteri pertahanan di pemerintahan PM Benyamin Netanyahu antara 2019 dan 2020, Bennett secara konsisten mengkritik pendahulunya itu karena ”merusak” keamanan nasional Israel, dan mengklaim Netanyahu menempatkan militer negara itu dalam ”kekacauan”. 

Setelah berkuasa tahun lalu, pemerintah Bennett meningkatkan anggaran pertahanan menjadi hampir 60 miliar shekel (sekitar USD19,2 miliar), dengan sekitar USD1,5 miliar dicadangkan untuk persiapan kemungkinan serangan militer terhadap infrastruktur nuklir Iran.

Anggaran militer Israel sebagian disubsidi Amerika Serikat (AS), yang memberi Israel bantuan militer USD3,8 miliar pada 2021, dengan total bantuan pertahanan ke Israel selama tujuh dekade terakhir mencapai hampir USD150 miliar yang tidak disesuaikan dengan inflasi. 

Untuk diketahui, Tel Aviv dan Teheran telah menjadi musuh regional yang sengit sejak Revolusi Iran 1979, yang menyaksikan penggulingan rezim Shah pro-AS dan kebangkitan Republik Islam. 

Kedua pihak telah berulang kali mengancam akan menyerang satu sama lain, dengan Israel juga mengancam serangan pendahuluan terhadap program senjata nuklir Iran yang dicurigai. 

Iran secara vokal menyangkal bahwa mereka sedang mengembangkan senjata nuklir, atau senjata pemusnah massal dalam bentuk apa pun. Teheran secara konsisten mengkritik komunitas internasional karena menutup mata terhadap dugaan persenjataan nuklir yang dimiliki Negara Yahudi itu. 

Tel Aviv tidak membenarkan atau menyangkal memiliki nuklir dalam kebijakan yang disebut ”ambiguitas yang disengaja” yang menguntungkan pihaknya tersebut. (tim redaksi)


#ancamanperang
#israel
#iran
#timurtengah
#presideniranebrahimraisi
#pmisrael 
#naftalibennett
#programnuklir
#amerikaserikat

Tidak ada komentar