Breaking News

Gara-Gara Istri Suka Flexing di TikTok, Pencurian Konsentrat di PT Freeport Terungkap

Lokasi pertambangan emas dan tembaga milik PT Freeport Indonesia yang berlokasi di Papua. Foto: Istimewa

WELFARE.id-Gara-gara istri suka pamer kekayaan atau flexing di media sosial (medsos) TikTok, aksi pencurian konsentrat yang mengandung tembaga dan emas di tambang milik PT Freeport Indonesia terungkap. 

Rupanya, aksi pencurian konsentrat itu dilakukan oleh komplotan yang terdiri dari karyawan PT Freeport dan karyawan kontraktor perusahaan tambang tersebut, lebih dari dua tahun lamanya. 

Pengungkapan kasus itu berawal dari istri seorang pelaku yang memamerkan sejumlah harta, seperti rumah, kendaraan, dan lainnya di TikTok. Semua kekayaan itu berada di Pulau Jawa. Padahal, salah satu pelaku belum lima tahun bekerja di perusahaan tersebut.

Rupanya, aksi pamer harta di medsos itu diketahui salah satu rekan karyawan PT Freeport Indonesia tersebut. Dia lantas melaporkan kepada manajemen PT Freeport yang langsung melakukan penyelidikan. 

”Ada ketidakwajaran di mana suaminya bekerja belum 5 tahun, namun sudah kaya sehingga dilaporkan ke pihak manajemen PT Freeport," ujar Kasat Reskrim Polres Mimika Iptu Berthu Harydika Eka Anwar, Jumat (8/4/2022).

Berthu juga mengatakan, komplotan pencuri konsentrat milik PT Freport tersebut beraksi sejak 2020 lalu. "Mereka melakukan pencurian di tahun 2020 dan baru ketahuan di tahun 2022. Jadi mereka ini adalah sindikat karena masing-masing miliki peranan," ucapnya juga, Jumat (8/4/2022).

Lima pelaku tersebut berinisial RS, BW, PKP, A dan A. Mereka telah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus pencurian konsentrat yang mengandung emas dan tembaga tersebut. 

Berthu juga menjelaskan kalau kelima tersangka mencuri konsentrat di Mile 74, area tambang PT Freeport, yang berlokasi di Kabupaten Mimika, Papua.

Berdasarkan hasil interogasi, tiap pelaku mempunyai peranan saat beraksi. Ada yang membuat perencanaan, menjaga, mengawasi, mengambil konsentrat, lalu menyerahkan kepada orang lain untuk dijual.

Akan tetapi, polisi belum bisa memaparkan kronologi secara lengkap, karena masih ada pelaku yang belum tertangkap.
"Posisi mereka yang belum tertangkap berada di luar Papua," ungkapnya lagi. 

Berthu menerangkan, komplotan para tersangka memiliki latar belakang berbeda-beda. Dua di antaranya merupakan karyawan PT Freeport Indonesia.

"Dari lima orang ini, ada tiga orang karyawan kontraktor Freeport, termasuk satu oknum security, dan dua orang lainnya murni karyawan Freeport," jelasnya juga.

Kasus pencurian konsentrat ini dilaporkan PT Freeport Indonesia ke Polsek Tembagapura pada 19 Februari 2022.
Penanganan kasus ini lantas dilimpahkan ke Satreskrim Polres Mimika. (tim redaksi)


#pencurian
#konsentrat
#mengandungemasdantembaga
#ptfreeportindonesia
#polsektembagapura
#polresmimika
#kasatreskrim 
#iptuberthuharydikaekaanwar

Tidak ada komentar